Jokowi Naik KRL Dituduh Pencitraan, Ini Jawaban PDIP

Aceh, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali mengejutkan publik saat dirinya tiba-tiba naik KRL. Namun sejumlah pihak menganggap kemunculan Jokowi di KRL yang tiba-tiba itu hanya pencitraan semata. Benarkah demikian?
1. Hasto: Sejak dulu Jokowi selalu ingin bertemu rakyat

Hasto menyampaikan, sejak menjadi walikota dan gubernur, Jokowi memang kerap bertemu secara langsung dengan rakyat. Karena menurut Hasto, komunikasi dengan rakyat harus menggunakan suasana batin secara langsung.
"Komunikasi dengan rakyat membutuhkan suasana batin yang baik dan mereka yang jarang bertemu rakyat artinya sikap batinnya gak siap," ujar Hasto di Aceh, Selasa (7/3).
2. Kedekatan Jokowi dengan rakyat adalah karakter kepemimpinannya

Terkait tudingan pencintraan Jokowi di masa kampanye, Hasto enggan berkomentar lebih jauh. Ia hanya mengungkapkan bahwa dekat dengan rakyat adalah bentuk kepemimpinan Jokowi.
"Dan untuk itu mereka hanya bisa menuduh pencitraan. Padahal itu adalah kepemimpinan Jokowi," terangnya.
3. Jokowi naik KRL menuju Istana Bogor

Sebelumnya, Jokowi menggunakan KRL dari Jakarta menuju Bogor, usai menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan sosialisasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Jakarta Selatan, Rabu (6/3) sore.
Jokowi naik kereta dari Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, sekitar pukul 17.45 WIB. Jokowi menggunakan KRL menuju kediamannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Akun Instagram resmi @kantorstafpresidenri mengunggah potret Jokowi naik KRL tanpa pengawalan ketat. Terlihat dengan senyum lebarnya, Jokowi yang menggunakan seragam khas putihnya sedang asyik swafoto bersama warga yang menggunakan KRL.
4. Presiden naik KRL tanpa pengawalan ketat

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan Presiden pulang ke Bogor menggunakan kereta KRL, tanpa pengawalan ketat. Presiden naik dari Stasiun Tanjung Barat menuju Bogor.
Bey mengatakan, banyak yang terkejut atas kehadiran Jokowi di kereta tersebut. Dia juga mengatakan banyak yang meminta foto dan salaman.
"Penumpang ramai. Presiden juga banyak diminta foto dan salaman," kata Bey kepada wartawan.