Pemulihan Trauma Anak Jadi Prioritas BKKBN Aceh Pascabencana Banjir

- Fokus pemulihan mental anak-anak di pengungsianPemulihan trauma dilaksanakan dengan melibatkan Forum Generasi Berencana (GenRe) Aceh.
- BKKBN menjajaki kemungkinan membuka sekolah tenda nonformal di lokasi pengungsian untuk memberikan aktivitas bagi anak-anak.
Jakarta, IDN Times – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh memusatkan perhatian pada pemulihan trauma kelompok rentan, khususnya anak-anak, di wilayah terdampak bencana banjir bandang. Program ini dianggap penting untuk mengembalikan kondisi mental mereka agar anak-anak dapat beraktivitas normal pascabencana.
"Kami fokus program pemulihan trauma kelompok rentan, terutama anak-anak pascabencana di wilayah terdampak banjir bandang. Walau program ini masih terbatas, tetapi kami berharap dapat mengambil peran," kata Kepala BKKBN Provinsi Aceh, Safrina Salim, dikutip dari ANTARA, Minggu, (21/12/2025).
Dia mengatakan, pihaknya telah memulai upaya tersebut sejak awal penanganan bencana ketika tim BKKBN Aceh menyalurkan bantuan kemanusiaan di titik-titik pengungsian.
1. Fokus pemulihan mental anak-anak di pengungsian

Pemulihan trauma dilaksanakan dengan melibatkan Forum Generasi Berencana (GenRe) Aceh. Anggota forum mengajak anak-anak di lokasi pengungsian untuk melakukan kegiatan belajar dan bermain.
Safrina mengatakan, banjir bandang yang melanda Aceh pada akhir November 2025 berpotensi menimbulkan trauma psikis pada anak-anak. Program ini bertujuan agar kelompok rentan, terutama anak-anak, dapat kembali hidup normal setelah mengalami bencana.
"Pemulihan trauma ini penting agar kelompok rentan, terutama anak-anak dapat kembali hidup normal setelah bencana,” kata dia.
2. Kemungkinan adanya pembukaan sekolah tenda nonformal

BKKBN juga sedang menjajaki kemungkinan membuka sekolah tenda nonformal di lokasi pengungsian. Sekolah ini dirancang untuk memberikan aktivitas bagi anak-anak agar mereka tetap ceria dan bahagia di tengah situasi ini.
Sementara, untuk memperkuat program, BKKBN mengajak kalangan psikolog agar bergabung sebagai relawan. Keterlibatan tenaga profesional diharapkan dapat memberikan dukungan mental yang lebih terarah bagi kelompok rentan, khususnya anak-anak korban bencana.
"Kami juga mengajak kalangan psikolog bergabung menjadi relawan dalam program pemulihan trauma kelompok rentan. Kami berharap program ini dapat membantu mental anak-anak korban bencana menjadi lebih kuat," kata Safrina.
3. Jumlah pengungsi di Aceh lebih dari 400 ribu jiwa

Sebelumnya, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu (20/12/2025), bencana banjir bandang yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh telah mengakibatkan 483.691 jiwa mengungsi dengan wilayah terparah berada di Aceh Tamiang dan Aceh Utara.
Untuk menampung para pengungsi, sejumlah titik pengungsian telah didirikan dan tersebar di berbagai lokasi. Saat ini, fasilitas-fasilitas tersebut berada setidaknya di 12 kabupaten/kota di Provinsi Aceh.


















