Perjuangan Nakes di Aceh, Urus Korban Berbekal Nasi dan Garam

- Harga telur dan beras naik hampir dua kali lipat
- Nakes kesulitan mendapat bahan pangan untuk konsumsi sehari-hari
Aceh Tengah, IDN Times - Merawat ribuan korban banjir di Kabupaten Aceh Tengah membutuhkan perjuangan besar bagi para tenaga kesehatan (nakes).
Namun, tantangannya bukan hanya itu. Bidan Noviarni Fitri, Kepala Puskesmas Bintang , Kabupaten Aceh Tengah, mengatakan, para nakes kesulitan mendapat bahan pangan untuk konsumsi sehari-hari. Oleh sebab itu, sembako menjadi salah satu yang paling dibutuhkan untuk para nakes.
“Karena kami kesulitannya untuk ke sini kan kami harus naik kapal, tapi di sini juga sudah gak ada bahan makanan, jadi sudah pada dibeli semua,” ujar Noviarni kepada IDN Times, Jumat (21/12/2025).
1. Harga telur hingga beras naik hampir dua kali lipat

Dia menceritakan, saat ingin membeli bahan pangan pun para nakes harus menghadapi lonjakan harga. Misalnya pada telur, harganya naik dari Rp55 ribu-Rp65 ribu satu papan berisi 30 butir, menjadi Rp130 ribu.
“Beras sampai dengan sekarang 15 kilogram (kg) Rp400 ribu. Dulu Rp230 ribu,” kata Noviarni.
2. Berbekal nasi dan garam untuk misi kemanusiaan

Noviarni mengatakan, karena keterbatasan nakes, dia harus melanjutkan misi kemanusiaan menyelamatkan korban bencana meski anaknya masih balita. Saat naik kapal penyelamatan, dia turut membawa anaknya yang tak bisa ditinggalkan.
“Saya punya balita usia 4 tahun. Karena misi kemanusiaan juga, anak saya ya saya bawa,” ujar Noviarni.
Bahkan, demi menjaga stamina untuk melayani pasien, dia juga membawa bekal dengan hanya nasi dan garam.
“Jadi kami makan kadang karena gak ada apa-apa, kami makan beras dan garam saja,” ujar Noviarni.
3. Butuh bantuan obat-obatan

Untuk bisa menangani pasien yang terus datang, kata Novriani, Puskesmas Bintang masih membutuhkan bantuan obat-obatan dan oksigen sampai saat ini.
“Genset sudah, water purifier sudah. Yang saya perlukan oksigen, obat-obatan,” kata dia.
Dia mengatakan, Puskesmas Bintang memiliki 31 nakes. Para nakes itu harus melayani korban banjir dari 24 desa.
“Ada 24 desa di bawah Puskesmas Bintang 1,” ucap dia.


















