Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Tolak Jadi Ketum, PPP: Secara Etika dan Moral Bagus

Jokowi usai hadir di Gedung Bareskrim Polri pada Selasa (20/5/2025). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Jokowi usai hadir di Gedung Bareskrim Polri pada Selasa (20/5/2025). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Intinya sih...
  • Jokowi memiliki hak politik untuk memilih partai mana yang akan menjadi tempatnya berlabuh.
  • Jokowi tegaskan tidak tertarik maju Ketum PPP
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menghargai keputusan Presiden ke-7 RI Joko "Jokowi" Widodo yang tak ingin menjadi calon ketua umum partai berlambang kabah tersebut. Adapun, Jokowi lebih memilih PSI dibandingkan PPP.

Juru Bicara PPP Usman M Tokan mengatakan, keputusan Jokowi itu patut diapresiasi, jika dilihat dari sisi etika dan moral politik.

“Kalau pun nanti memilih bergabung ke PSI itu hak politik beliau. Lagi pula sekarang anak beliau juga sudah menjadi Ketum PSI. Dalam konteks etika dan moral politik itu sesuatu yang bagus. Masa bapaknya di partai A, lalu anak di partai B, kemudian menantu atau cucu di partai C. Itu sesuatu yang incredible,” ujar Usman Tokan kepada wartawan, Senin (9/6/2026).

1. PPP yakin Jokowi paham kultur parpol

Presiden ke-7 RI, Joko "Jokowi" Widodo, hadir di Gedung Bareskrim Polri (IDN Times/Lia Hutasoit)
Presiden ke-7 RI, Joko "Jokowi" Widodo, hadir di Gedung Bareskrim Polri (IDN Times/Lia Hutasoit)

Menurutnya, Jokowi memiliki hak politik untuk memilih partai mana yang akan menjadi tempatnya berlabuh. Dia meyakini keputusan itu diambil atas dasar pertimbangan yang matang.

Itu karena, kata dia, Jokowi merupakan sosok yang pernah menjabat sebagai presiden dua periode, sehingga memahami kultur setiap partai politik di tanah air.

“Tentunya beliau sebagai mantan Presiden RI 2 periode memahami betul kultur dan budaya politik partai-partai di Indonesia, termasuk terhadap PPP. Kami sangat yakin dan percaya beliau sebagai salah seorang tokoh bangsa negeri ini pasti memahami betul apa yg disebut dengan ‘a society with diverse political systems and cultures’,” ujarnya.

2. Jokowi tegaskan tidak tertarik maju Ketum PPP

Presiden ke-7 Joko “Jokowi” Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)
Presiden ke-7 Joko “Jokowi” Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)

Diberitakan sebelumnya, Jokowi menanggapi wacana pencalonannya sebagai Ketua Umum PPP menjelang Muktamar PPP 2025. Dengan tegas, Jokowi menyatakan tidak tertarik.

“Enggaklah. Di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, banyak nama tokoh PPP yang layak memimpin partai berlambang Ka’bah itu. Ia menilai dirinya tidak lebih baik dibanding kader-kader internal PPP yang telah muncul sebagai bakal calon ketua umum.

“Banyak ini calon yang sudah beredar kan banyak. Banyak sekali,” ujarnya.

3. Lebih tertarik maju ke PSI

Presiden ke-7 RI Jokowi. (IDN Times/Larasati Rey)
Presiden ke-7 RI Jokowi. (IDN Times/Larasati Rey)

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi justru mengaku lebih tertarik maju ke PSI sebagai pilihan politiknya.

“Saya di PSI aja,” celetuk Jokowi sembari tersenyum.

Ketika ditanya apakah ada kemungkinan dirinya bergabung dengan partai politik lain di luar PSI, Jokowi mengaku belum memikirkannya.

“Ya enggak tahu. Di PSI dicalonkan juga belum,” ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us