Diisukan Masuk Bursa Ketum PPP, Begini Reaksi Amran Sulaiman
- Jokowi usulkan nama Amran jadi calon Ketum PPP
- Rommy bantah Haji Isam ingin kuasai PPP lewat Amran
- Haji Isam bantah dorong Amran maju jadi Ketum PPP
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman belum menanggapi serius terkait isu dirinya yang digadang-gadang masuk dalam bursa pencalonan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Kita urus pangan aja dulu," tutur Amran singkat menjawab pertanyaan wartawan saat tengah menyaksikan pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, di Makassar, Sulawesi Selatan, dilansir ANTARA, Jumat (6/6/2025).
Amran mengaku tengah fokus menyelesaikan tugasnya di periode kedua untuk mencapai target ketahanan serta swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Sejauh ini, sosok Amran diketahui tidak terafiliasi dengan partai politik manapun, kendati kedekatannya dengan sejumlah ketua umum parpol hingga mantan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo. Namun belum terlihat arah politiknya ke mana, walaupun peluang menjadi ketum partai berlambang Ka'bah itu sangat besar.
Dalam berbagai kesempatan Menteri Amran menyampaikan kepada masyarakat dan pihak terkait lainnya untuk mendukung penuh program pemerintah mencapai ketahanan serta swasembada pangan.
1. Jokowi usulkan nama Amran jadi calon Ketum PPP

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M. Romahurmuziy menjagokan Amran Sulaiman menjadi Calon Ketua Umum PPP berdasarkan usulan dari Presiden ke-7 RI Jokowi.
"Beberapa kali diskusi saya dengan pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah," kata Rommy, sapaan Romahurmuziy, dalam siaran pers resmi beberapa waktu lalu.
Menurut Rommy, Amran memang memiliki segala kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin PPP. Dari segi ketokohan, Amran dinilai memiliki etos kerja yang baik karena dianggap berhasil menakhodai Kementerian Pertanian di era Jokowi maupun Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, latar belakang Amran Sulaiman yang juga sebagai pengusaha dianggap dapat mendukung PPP dari segi logistik untuk membawa PPP maju.
2. Rommy bantah Haji Isam ingin kuasai PPP lewat Amran

Selain itu, Rommy membantah isu pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam) hendak mengakuisisi partainya lewat kerabatnya, yakni Andi Amran Sulaiman.
Rommy menegaskan, mencuatnya nama Amran sebagai kandidat ketua umum PPP murni hasil diskusi di internal pengurus partai.
“Yang terjadi di PPP sama sekali bukan upaya Haji Isam untuk mengakuisisi melalui kerabatnya. Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai manapun,” ujar Rommy dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/5/2025).
Rommy menegaskan, PPP mempertimbangkan Amran karena kemampuan dan ketokohannya, bukan sekadar kedekatannya dengan Haji Isam.
“Bisa dilihat, berapa banyak anggota kabinet Merah Putih lintas partai yang adalah ‘orang Haji Isam’. Tapi yang terjadi di PPP adalah 'tumbu golek tutup' (mencari orang yang cocok),” kata Rommy.
“Kami seluruh kader PPP memang sedang talent scouting, mencari pemimpin extra ordinary yang bersedia mewakafkan resource yang dimilikinya untuk membantu PPP kembali ke Senayan,” imbuh dia.
3. Haji Isam bantah dorong Amran maju jadi Ketum PPP

Sementara, Haji Isam membantah ikut cawe-cawe terhadap langkah pencalonan Andi Amran Sulaiman sebagai ketua umum pada Muktamar PPP pada September 2025.
Ia mengaku tidak tahu menahu soal masuknya nama Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Haji Isam menegaskan, langkah Amran Sulaiman untuk maju sebagai calon Ketua Umum PPP merupakan hak politik pribadinya.
“Itu haknya Pak Amran, saya tidak tahu menahu soal itu," kata Haji Isam, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Haji Isam turut membantah mau "menggendong" Amran Sulaiman masuk bursa calon Ketum PPP demi menguasasi partai berlambang ka'bah tersebut.
Selain itu, Haji Isam juga membantah kabar dirinya dan Mentan Amran menunggu restu dari Presiden Prabowo untuk mengambil alih PPP. Menurut dia, kabar tersebut sangat tidak mendasar. “Saya tidak tahu," ungkapnya.