Kapendam XVII/Cenderawasih: Isu Pengeboman di Nduga Hoaks!

Timika, IDN Times – Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman, membantah informasi yang menyatakan bahwa TNI-Polri telah melakukan pengeboman di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Isu pengeboman itu sendiri diketahui disampaikan oleh sosok yang diduga pilot Susi Air, Kapten Philips Marks Mehrtens, korban penyanderaan kelompok separatis teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya lewat sebuah video yang berdurasi 1 menit 38 detik.
1. Isu pengeboman di Nduga adalah tidak benar

Kapendam menegaskan, isu pengeboman yang saat ini tengah tersebar di media sosial (medsos) hingga media online adalah isu yang tidak benar. Isu pengeboman itu sengaja digunakan KST untuk memfitnah pemerintah melalui TNI-Polri.
"Saya Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, S.I.P., M.H. menyampaikan bahwa pemberitaan di Medsos dan salah satu Media Online yang memberitakan Pemerintah dalam hal ini TNI-Polri melakukan pengeboman di wilayah Nduga adalah hoaks atau bohong," tegas Kapendam melalui pesan singkat, Rabu (26/4/2023) malam.
Menurutnya, aparat gabungan TNI-Polri tidak akan mungkin melakukan pengeboman karena yang diutamakan adalah keselamatan pilot Susi Air dan masyarakat.
"Keselamatan Pilot Susi Air Capt Philips Marks Mehrtens dan masyarakat adalah yang utama, begitu juga TNI-Polri bekerja secara profesional dan terukur," kata dia.
2. KST disebut sedang memainkan narasi playing victim

Kapendam mengungkapkan, narasi yang sedang dimainkan oleh KST saat ini adalah narasi playing victim yang mana seolah-olah korban berada dipihak KST.
"Padahal nyatanya KST yang melakukan pembunuhan terhadap masyarakat, tukang ojek, tenaga kesehatan, pekerja bangunan bahkan menyerang aparat keamanan yang sedang bertugas dalam operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air Capt Philip Marks Mehtrens," ungkapnya.
3. KST diharapkan segera melepas Kapten Philips Marks Mehrten

Lebih lanjut, Kapendam berharap kelompok KST dapat segera melepaskan korban penyanderaan yakni Kapten Philips Marks Mehrten sehingga tidak ada lagi operasi di wilayah Nduga dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya kembali seperti sedia kala.
"Kami mohon doa dan dukungannya agar proses pencarian dan penyelamatan Pilot Susi Air dapat berjalan dengan aman dan sukses," pungkasnya.