Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
01DC97FB-4DAD-49FD-B406-8B300FE46EED.jpeg
Tampak titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Riau. (Dok. Humas Polri

Intinya sih...

  • Tanggap darurat bencana selama 14 hari di Riau, dengan 2 kabupaten menetapkan status siaga.

  • Polisi menetapkan 46 tersangka karhutla Riau dan telah menangkap mereka.

  • Satgas terus melakukan Operasi Modifikasi Cuaca hingga Water Bombing untuk menekan titik api.

Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan ke titik api (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Pekanbaru, Riau, Kamis (25/7/2025). Pengecekan hotspot di beberapa titik tersebut dilakukan melalui udara menggunakan helikopter.

Usai melakukan peninjauan, Sigit mengungkapkan, jumlah titik api di Riau mengalami penurunan. Hal itu lantaran telah dilakukan berbagai macam upaya oleh Satgas Karhutla dalam rangka penanggulangan kebakaran.

"Tadi dilaporkan terjadi fluktuasi terkait dengan puncak karhutla yang sudah terjadi di mana 20 Juli 2025 tejadi peningkatan hotspot 586 titik. Namun kemudian karena langkah dari tim Satgas Karhutla titik hotspot turun menjadi 144 titik," kata Sigit.

1. Tanggap darurat bencana selama 14 hari

Potret karhutla di Riau (Dok. Kementerian Kehutanan)

Sigit menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang tergabung dalam Satgas Karhutla. TNI, Polri, Pemda, elemem masyarakat, relawan, dan pihak perusahaan telah bekerja keras dalam rangka penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

"Bapak gubernur saat ini sudah menetapkan tanggap darurat bencana selama 14 hari. Mulai 22 Juli sampai dengan 4 Agustus 2025, untuk dua kabupaten, Rokan Hilir dan Rokan Hulu. Sementara 10 kabupaten lainnya menetapkan status siaga. Tentunya ini bagian dari upaya agar penanganan karhutla betul-betul bisa dilaksanakan dengan baik," ujar Sigit.

2. Polisi menetapkan 46 tersangka karhutla Riau

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meninjau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Kamis (24/7/2025).

Di sisi lain, Sigit mengungkapkan, Polda Riau telah menangkap 46 tersangka yang diduga sengaja atau pun lalai, sehingga menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.

"Pak Kapolda melaporkan bahwa ada kurang lebih 46 orang tersangka yang sudah diamankan yang diproses, karena melakukan pembakaran apakah ini sengaja atau lalai. Sehingga kurang lebih ada 280 hektare lahan yang terbakar," ucap Sigit.

3. Satgas Karhutla terus melakukan Operasi Modifikasi Cuaca hingga water bombing

Kapolri Listyo Sigit (Dok. Humas Polri)

Sigit memaparkan, Satgas Karhutla bakal terus melakukan beberapa kegiatan konkret, untuk menekan titik api. Mulai dari Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) hingga water bombing. Serta diharapkan dalam beberapa hari ke depan hujan turun agar dapat meredam hotspot.

"Khususnya di titik yang memang menjadi fire spot sehingga ada wilayah yang memang bisa kita lakukan pemadaman dengan kegiatan satgas darat, yaitu melakukan buka kanal kemudian menggunakan alat-alat pemadam yang kemudian kita semprotkan di lahan gambut," kata Sigit.

Dari hasil pemantauannya, Sigit menyebut, di wilayah Rokan Hulu terdapat titik api di area perbukitan. Sehingga, hanya bisa dilakukan penanggulangan dengan upaya water bombing.

"Ini tadi juga sudah dilaporkan bahwa dalam kurun waktu beberapa hari ke depan akan ditambahkan heli untuk water bombing, diharapkan ini juga segera membantu memadamkan," tutur Sigit.

Editorial Team