Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jakarta, IDN Times - Kasus kebohongan aktivis gerakan #2019GantiPresiden, Ratna Sarumpaet menjadi kehebohan tersendiri jelang Pilpres 2019. Bahkan, dampak dari kebohongan Ratna tersebut, menurut Ketua Umum PPP Romahurmuziy, bisa menyebabkan penudukung calon Presiden Prabowo Subianto berpindah ke calon petahana Joko 'Jokowi' Widodo.

"Jadi mereka pindah dukungan ke Pak Jokowi. Termasuk kebohongan, sehingga sadar kelompok yang berjalan apa adanya adalah Pak Jokowi dan kawan-kawan," tutur Romi, di Mojokerto, Jakarta Timur, Sabtu (6/10).

Meski begitu, calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku tak ingin menjadikan kasus Ratna sebagai kesempatan untuk menarik para pendukung di koalisi lawan politiknya. Menurut dia hal itu tidak adil.

1. Pendukung Prabowo dikabarkan lari ke Jokowi, Ma'ruf menyebut wajar

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Terkait kabar beralihnya pendukung kubu Prabowo ke kubu Jokowi akibat kasus Ratna, Ma'ruf menyampaikan kemungkinan para pendukung kecewa karena kasus kebohongan yang diciptakan oleh Ratna sendiri. Apalagi kala itu Ratna masih menjadi anggota di Tim Pemenangan Prabowo-Sandi.

"Ya saya kira wajar saja karena dia menjadi kecewa mungkin ya. Orang kecewa bisa aja," kata Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/10).

2. Ma'ruf akui tak akan mengambil kesempatan untuk tarik pendukung Prabowo

Editorial Team

Tonton lebih seru di