Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Massa Aksi Darurat Perubahan Iklim Mulai Long March ke Patung Kuda

Massa Aksi Darurat Perubahan Iklim mulai long march dari Sudirman menuju ke Patung Kuda dengan pengawalan ketat polisi. (IDN Times/Santi Dewi)
Massa Aksi Darurat Perubahan Iklim mulai long march dari Sudirman menuju ke Patung Kuda dengan pengawalan ketat polisi. (IDN Times/Santi Dewi)
Intinya sih...
  • Massa aksi darurat perubahan iklim long march ke Patung Kuda Monas Selatan
  • Aksi diikuti oleh gerakan 'Draw the Line' untuk menuntut komitmen iklim dan demokrasi dari Presiden Prabowo Subianto
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Massa yang tergabung dalam gerakan bernama 'Draw the Line' menggelar aksi pada Jumat (19/9/2025). Mereka mulai bergerak menuju ke Monas Selatan yang semula akan berunjuk rasa ke Istana tetapi tak diperbolehkan.

Massa berjalan kaki menuju area Istana dengan pengawalan cukup ketat dari pihak kepolisian. Berdasarkan pantauan IDN Times, aksi dikawal polisi yang menumpangi delapan sepeda motor.

Momen unjuk rasa itu disampaikan jelang pekan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Presiden Prabowo Subianto untuk kali pertama akan menyampaikan pidato di forum prestisius itu. Untuk kali pertama dalam 10 tahun, Presiden Indonesia akan berpidato di PBB New York. Rencananya, Prabowo akan berpidato pada 23 September 2025.

"#DrawTheLine Jakarta hadir sebagai respons mengajak kita buat batasan tegas sambil berkreasi," demikian yang ditulis di akun media sosial 350id dan Bersihkan Indonesia pada Kamis (18/9/2025).

Massa yang berunjuk rasa datang dengan menggunakan kostum unik. Mereka ingin mengingatkan pemimpin Indonesia untuk menegaskan komitmen iklim dan menegakan demokrasi. Indonesia berkomitmen untuk memangkas emisi karbon hingga 23 persen pada 2035.

Ada empat aspirasi yang disuarakan lewat aksi #DrawTheLine, yaitu:

  1. Solusi dari rakyat, bukan elit. Menuntut agar kebijakan dibuat melalui partisipasi masyarakat bukan dari elit serta mendesak pengesahan RUU Keadilan Iklim dan RUU Masyarakat Adat
  2. Melindungi rakyat bukan oligarki. Meminta agar kriminalisasi terhadap demonstran dan aktivis dihentikan. Militer dikembalikan ke barak dan hak masyarakat untuk bersuara tanpa rasa takut dilindungi
  3. Pajaki si kaya, pajaki si perusak. Menyerukan penerapan pajak kekayaan dan windfall tax pada industri ekstraktif yang merusak untuk membiayai masa depan publik dan mengalihkan subsidi dari energi kotor ke energi terbarukan.
  4. Sistem energi yang bersih dan berkeadilan. Menuntut transisi energi yang cepat menuju 100 persen energi terbarukan seperti janji Pak Presiden Prabowo. Menghentikan pembangunan PLTU batu bara dan memastikan target emisi nol bersih tercapai pada 2050 dengan melibatkan masyarakat
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Pemerintah Umumkan Cuti Bersama 2026, Delapan Hari!

19 Sep 2025, 15:42 WIBNews