Bantah Mahfud MD, Waketum Demokrat: Indikasi Tunda Pemilu Itu Nyata

Benny K. Harman akui bisa buktikan indikasi tunda pemilu

Jakarta, IDN Times -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K. Harman mengatakan indikasi penundaan Pemilu 2024 nyata terjadi saat ini. Menurutnya keinginan penundaan pemilu didasari keinginan melanggengkan kekuasaan. 

Pernyataan Benny ini sekaligus membantah argumen Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD yang menyebut tak ada 'kekuatan besar' yant menginginkan penundaan pemilu. 

1. Benny sebut bisa buktikan ada sekelompok orang ingin Pemilu 2024 ditunda

Bantah Mahfud MD, Waketum Demokrat: Indikasi Tunda Pemilu Itu NyataMomen Anies Baswedan bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Jakarta Pusat (instagram.com/Agusyudhoyono)

Benny mengakui pihaknya bisa membuktikan ada segelintir elite yang menginginkan penundaan Pemilu 2024. 

"Ada (indikasi penundaan pemilu). Saya bisa buktikan. Saya tunjukkan indikasi-indikasinya," kata Benny usai setelah acara 'Rekonstruksi Indonesia untuk Kesejahteraan Rakyat' di Kantor DPP Bro Anies, Jakarta, Minggu (12/3/2023). 

Baca Juga: Demokrat Legowo Jika Anies-Khofifah Maju di 2024

2. Demokrat yakini keinginan tunda pemilu dari pihak penguasa

Bantah Mahfud MD, Waketum Demokrat: Indikasi Tunda Pemilu Itu NyataIlustrasi surat suara (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Benny menjelaskan indikasi yang dimaksud adalah adanya usulan dari berbagai tokoh termasuk para menteri di kabinet presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk menunda Pemilu 2024.

"Apa indikasi yang paling nyata? Ketua umum-ketua umum partai politik udah ngomong, kan gitu, pembantu-pembantu menteri juga. Kalau pembantu presiden ngomong berarti niat itu datang dari presiden. Masa mau bohong-bohongan lagi," ujarnya.

Selain itu, Benny menilai putusan majelis Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang mengabulkan seluruhnya gugatan dari Partai Prima untuk menunda Pemilu 2024 juga sebagai salah satu indikasi. 

"Jadi kalau semua itu hakim PN pusat yang menunda pemilu emang dia datang begitu saja? Ini kerja sistematis dari kelompok tadi. Jadi menurut saya pada saat ini ada kelompok yang diorganisasikan secara rapi dengan dukungan moral yang sangat kuat untuk menunda pemilu untuk melanggengkan kekuasaan," kata Benny.

3. Singgung keinginan Sukarno jadi presiden seumur hidup

Bantah Mahfud MD, Waketum Demokrat: Indikasi Tunda Pemilu Itu NyataPresiden Jokowi dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Benny juga menyinggung desas desus yang terjadi era Presiden Sukarno. Dia menyebut Sukarno sempat menginginkan jabatan presiden seumur hidup.

"Seperti tahun 60-an Bapak Presiden Sukarno didatangi oleh tokoh tokoh politik, 'bapak orang hebat', kata mereka. lalu apa maksudnya? 'kalau bisa, bapak bersedia menjadi pemimpin revolusi'," kata Benny menirukan percakapan tersebut.

"Lalu apalagi? pemimpin seumur hidup. Bapak Sukarno mengatakan kalau kedua ini, mungkin aku mau tetapi jangan aku yang ngomong. Karena ini sejarah, bukan omongan saya, (dari) membaca buku," imbuhnya.

Fakta sejarah ini, menurut Benny, mirip dengan kondisi yang terjadi saat ini. Dia menilai memang ada segelintir elite politik yang mencoba melanggengkan kekuasaan dengan memakai suara orang-orang disekitar penguasa, seperti yang terjadi kepada era Sukarno.

"Persis itu yang dilakukan sekarang ini. presiden tiga periode, perpanjangan masa jabatan presiden ditanya, tidak. Tetapi orang orang sekitarnya tetap menyuarakan perpanjangan masa jabatan, menunda pemilu dengan alasan yang tidak masuk akal lagi," pungkasnya.

Baca Juga: Ini Respons Mahfud soal Dugaan Ada ‘Kekuatan Besar’ Tunda Pemilu 2024

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya