MPR: Masyarakat Harus Lawan Radikalisme dengan Nilai-nilai Pancasila
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani mengatakan Bangsa Indonesia harus semangat memerangi segala bentuk radikalisme, maupun terorisme yang semakin berkembang.
Radikalisme, kata Muzani, merupakan paham berbahaya yang dapat memecah-belah persatuan republik ini.
1. Muzani mengimbau masyarakat agar menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
Karena itu, kata Muzani, masyarakat harus menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.
"Pancasila digali pemimpin bangsa di antara latar belakang berbeda. Kita perlu mencapai kesepakatan bersama supaya negara ini berdiri kokoh, karena sesungguhnya negara ini multietnis, multiras, dan multibudaya," kata Muzani dikutip dari Antara, Minggu (24/11).
2. Pancasila sebagai dasar permusyawaratan bangsa dan negara
Para pemimpin, termasuk pemimpin agama, kata Muzani, telah mencapai kata sepakat bahwa Pancasila adalah dasar permusyawaratan bangsa dan negara. Bangsa Indonesia beruntung mempunyai ideologi Pancasila.
"Pancasila melandasi dasar negara kita, sehingga negara berdiri kokoh sampai sekarang, dan kita tetap bersatu dalam bingkai negara Republik Indonesia," kata politikus Partai Gerindra itu.
3. Pancasila mempersatukan berbagai macam perbedaan yang ada
Muzani menuturkan, Pancasila telah menyatukan beragam latar belakang, mulai dari suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang ada di Indonesia. Perbedaan setiap suku bangsa di penjuru Nusantara telah bersatu dalam bingkai Pancasila, dan persatuan yang telah dirajut harus terus dijaga.
Karena itu, kata Muzani, betapa pentingnya Pancasila ditegakkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebab Pancasila akan mengokohkan Indonesia hingga selama-lamanya.
4. Pancasila harga mati bagi Bangsa Indonesia
Muzani menambahkan Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi harga mati yang harus ditanamkan dalam setiap jiwa Warga Negara Indonesia.
"Pancasila merupakan harga mati bangsa Indonesia," kata dia.
