Musim Haji 2026, BPH Buka Opsi Tambah Maskapai Penerbangan Lagi

- BPH membuka peluang menambah maskapai penerbangan haji untuk tahun 2026, dengan tiga maskapai mengangkut 221 ribu jemaah ke Arab Saudi.
- Presiden Prabowo Subianto meminta penurunan ongkos haji dan BIPIH, serta mencari cara menekan biaya transportasi penerbangan haji.
- Nilai manfaat yang diterima jemaah pada tahun 2025 turun menjadi Rp33.978.508 atau berkurang Rp3.385.606 dari yang semula Rp37.364.114.
Jakarta, IDN Times - Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan, pihaknya membuka peluang untuk kembali menambah maskapai penerbangan haji untuk tahun 2026.
Dahnil mengatakan, pada 2026 seluruh persiapan haji secara otoritas akan diambil alih BPH. Adapun, pada 2025, pemerintah menambah maskapai penerbangan haji. Dengan demikian, tiga maskapai akan mengangkut 221 ribu jemaah ke Arab Saudi. Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Mentari Airlines.
"Bisa ya, tahun ini nambah Lion di dua daerah, di dua embarkasi kemungkinan kita buka lagi bisa jadi," kata Dahnil di Terminal Haji dan Umrah 2F Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Minggu (4/5/2025).
1. BPH bakal telusuri mahalnya ongkos haji

Dahnil mengatakan, BPH akan terus berupaya untuk menekan ongkos haji. Hal ini sebagaimana yang telah diperintahkan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Dahnil mengatakan, transportasi memang menjadi faktor utama penyumbang mahalnya biaya haji. Menurut dia, sebanyak 30 persen biaya haji harus mengalir ke transportasi.
"30 persen biaya haji ada di transportasi karena pesawat kita carter jadi berangkat dan pulang itu jemaah bayar 4 tiket karena carter pulangnya kosong," kata Dahnil.
2. Bakal gandeng Kemenpar Saudi

BPH, kata dia, akan mencari berbagai cara untuk menekan biaya transportasi penerbangan haji. Salah satu upaya yang memungkinkan dapat dilakukan adalah menggandeng Kementerian Pariwisata Arab Saudi.
Sebab, maskapai penerbangan haji itu merupakan maskapai carter. Artinya, ketika maskapai kembali ke tanah air, mereka tidak membawa penumpang. Alhasil jemaah haji harus membayar biaya lebih mahal.
"Karena warga setempat biasanya ketika musim haji mereka keluar, mereka berwisata, skema-skema itu yang kita bicarakan supaya bisa menekan biaya pesawat," kata dia.
3. Prabowo bakal temui pimpinan Saudi

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengaku telah meminta waktu untuk bertemu pimpinan Kerajaan Arab Saudi untuk memabahas penurunan ongkos haji hingga perkampungan haji.
Hal tersebut disampaikan Kepala Negara di Terminal Haji dan Umrah 2F Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jakarta, Minggu (4/5/2025).
"Kita akan berangkat ke Arab Saudi. Saya sudah minta waktu akan jumpa dengan pemerintah dengan pemimpin-pemimpin Arab Saudi," kata Prabowo.
Pemerintah secara resmi menurunkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) yang dibebankan kepada jemaah. Pada 2024, BIPIH ditetapkan sebesar Rp56.046.172, sementara 2025 turun menjadi Rp55.431.750 atau berkurang Rp614.420.
Namun, penurunan BIPIH ini diikuti berkurangnya nilai manfaat yang diterima oleh jemaah. Nilai manfaat yang diterima jemaah pada tahun 2025 turun menjadi Rp33.978.508 atau berkurang Rp3.385.606 dari yang semula Rp37.364.114.
Kepala Negara mengatakan, Indonesia akan mencari cara yang paling memungkinkan untuk menekan kembali ongkos haji di masa-masa yang akan datang.
Menurut dia, salah satu yang bisa ditekan untuk menurunkan ongkos haji adalah biaya penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi.
"Nanti penerbangan jg kita akan bikin efisen semuanya. Dimana yang bisa kita kurangi biaya, kita lakukan," ucap Prabowo.