Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kebaya Najelaa Shihab (instagram.com/najeelashihab)
Kebaya Najelaa Shihab (instagram.com/najeelashihab)

Intinya sih...

  • Sebelum dilantik, Nadiem membentuk dua grup WhatsApp: Edu Org dan Education Council

  • Nadiem melebur dua grup tersebut menjadi 'Mas Menteri Core Team' setelah dilantik sebagai Mendikbud

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pendiri Sekolah Cikal, Najelaa Shihab membantah pernah terlibat dalam rencana pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Hal itu menanggapi pernyataan Pengacara Nadiem Makarim, Tabrani Abby yang menyebut Najelaa ada di dalam grup 'Mas Menteri Core Team.'

Dewan Penasihat dan Pendiri Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) itu mengaku bersama puluhan orang lainnya ada di beberapa WA grup bersama Nadiem Makarim maupun mitra-mitra pendidikan independen dan eksternal.

“Serta pejabat-pejabat kementerian selain Nadiem Makarim untuk membahas saran maupun usulan rekomendasi dan kajian kebijakan pendidikan sesuai peran PSPK dalam mendukung kementerian, antara lain pengembangan kurikulum dan penerimaan peserta didik baru,” ujar Najelaa kepada IDN Times, Senin (27/10/2025).

“Namun, saya tidak pernah ikut membahas baik secara langsung maupun dalam WA grup khusus tentang persiapan atau perencanaan pengadaan Chromebook dan peralatan teknologi informasi karena program ini bukanlah merupakan bagian dari lingkup pekerjaan PSPK, yaitu substansi kebijakan pendidikan, bukan sarana dan prasarana,” lanjut dia.

1. Terdapat dua grup WA yang dibuat Nadiem sebelum dilantik

Pengacara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, Tabrani Abby (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sebelumnya, terdapat dua grup WhatsApp dibuat Nadiem, yakni Edu Org dan Education Council pada 28 Agustus 2025. Grup itu dibuat Nadiem setelah bertemu Presiden RI ke-7 Joko “Jokowi” Widodo dan diberitahu akan dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

"Atas dasar itulah maka Pak Nadiem mengumpulkan orang-orang yang ahli di bidang itu untuk mempersiapkan atau membuat gagasan serta hal yang terkait dengan arahan Pak Jokowi. Terutama dalam konsep Nawacita, program RPJM 5 tahun," ujar Pengacara Nadiem, Tabrani, di Jakarta Selatan, Senin (27/10/2025).

2. Nadiem melebur dua grup menjadi grup 'Mas Menteri Core Team'

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Setelah dilantik menjadi Mendikbud pada 23 Oktober 2019, Nadiem melebur dua WA grup itu menjadi satu, dengan nama 'Mas Menteri Core Team.'

Dalam grup itu, kata dia, terdapat beberapa staf khusus dari Nadiem, Fiona Handayani dan Jurist Tan hingga ahli pendidikan Najelaa Shihab. Mereka juga sudah bergabung di dua grup sebelum Nadiem dilantik.

Dia mengatakan, kliennya hanya membahas rencana program yang akan dilakukan setelah dilantik. Mulai dari program zonasi, ujian nasional hingga penggunaan dana BOS.

"Konteksnya itu sebenarnya bagaimana menciptakan sesuatu sistem pendidikan yang didukung dengan teknologi, awalnya seperti itu. Jadi tidak ada juga soal harus menggunakan Chrome atau juga untuk mengadakan Chromebook seperti itu," ujar dia.

3. Najelaa memberi masukkan kepada Kemendikbud

Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendibudristek), Nadiem Makarim (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Tabrani mengatakan, semua yang ada dalam grup itu termasuk Najelaa, aktif memberikan gagasan dan masukan terkait pendidikan kepada Nadiem selaku Menteri.

Kendati demikian, dia tidak mengungkap secara rinci ihwal gagasan dan masukan apa saja yang disampaikan oleh kakak Jurnalis Najwa Shihab tersebut.

"Yang saya tahu, Najelaa itu memang beliau memberikan gagasan atau masukkan kepada kementerian. Jadi beliau sudah banyak juga membantu kementerian pendidikan untuk memberikan gagasan terkait dengan pendidikan di Indonesia," kata dia.

"Kalau soal itu (masukan) nanti kita sampaikan berikutnya, kita harus cek lagi di WhatsApp, itukan ada seribu lembar kita print semuanya,” ujar dia.

Editorial Team