Lebih dari Sekedar Pebulu Tangkis: Ini Dia Sisi Lain Kehidupan Sony Dwi Kuncoro

Nama Sony Dwi Kuncoro memang mulai tenggelam dalam jajaran pebulu tangkis nasional. Setelah keluar dari pelatnas pada 2014 akibat cedera punggungnya, Sony hilang dalam daftar pebulu tangkis andalan Indonesia. Namun, pada 2016 ini, pria 31 tahun itu membuat kejutan dengan melakukan comeback di turnamen internasional.
Nah, kamu pasti belum banyak tahu tentang latar belakang dan kehidupan milik Sony Dwi Kuncoro ini. Maka, IDNtimes rangkum fakta-fakta menarik soal Sony Dwi Kuncoro!
1. Sony Dwi Kuncoro merupakan pria asli Surabaya.

Sony lahir pada 7 Juli 1984 di Surabaya, Jawa Timur.
2. Dia telah diarahkan menjadi seorang pebulu tangkis oleh ayahnya.

Ayahnya, Mochammad Sumadji telah memperkenalkan bulu tangkis sejak kecil.
3. Pelatihan pertamanya di klub Suryanaga di Surabaya.

4. Sony masuk pelatihan nasional (pelatnas) pada 2003.

5. Tunggal putra pertama yang dimiliki tim saat Thomas Cup Indonesia.
6. Bertanding di Olimpiade Athena 2004 dan menyabet medali perunggu.

Sony berhasil mengalahkan Boonsak Ponsana, pebulu tangkis asal Thailand.
7. Sayangnya, Sony sering alami cedera.

Terutama pada 2006, yang membuatnya melewatkan Indonesia Terbuka pada tahun yang sama.
8. Sony membangun keluarga sendiri pada 2009.
Sony meminang sang kekasih, Gading Safitri pada 24 Juli 2009.
9. Uniknya, demi kelahiran putri pertamanya, Sony mundur dari turnamen.

Ya, dirinya mundur dari Australia Terbuka pada 2011 agar tidak melewatkan kelahiran putri pertamanya, Divia Amanta Kuncoro.
10. Meski begitu, prestasi Sony harus diacungi jempol.

Dirinya menjadi juara Yonex Chinese Taipei Open Gold Grand Prix 2007, kemudian pada 2008 menjadi juara Indonesia Super Series, Juara Yonex Open Japan Super Series dan Juara Li-Ning China Masters Super Series. Serta juara Li-Ning Singapore Open Super Series pada 2010.
11. Keluar dari pelatnas pada 2014, Sony sempat depresi.

Kepada aktualita.co, Gading Safitri mengakui suaminya sempat depresi dan sering menyalahkan keadaan yang diterimanya serta cedera yang sering dialami.
12. Sony dan istri ternyata membangun sebuah arena bulu tangkis, lho!

Berkat tekad dan semangat yang diberikan keluarga, Sony segera move on, dan membangun hidup baru. Bersama istri, Sony membangun arena bulu tangkis yang diberi nama Sony Sport Center di Surabaya.
13. Prestasi yang terbaru adalah jadi juara di Singapura tahun ini.

Sony menjadi juara Singapura Terbuka Super Series setelah mengalahkan pebulu tangkis Tiongkok Lin Dan di babak semifinal. Di final dia menumpaskan perlawanan Son Wan-Ho dari Korea Selatan dengan skor 21-16 13-21 21-14.
14. Akan tetapi, tahukah kamu kalau Sony berangkat ke Singapura tanpa pelatnas?

Hebatnya, Sony berangkat dengan biaya sendiri. Bersama istrinya, Gading Safitri, Sony mendaftarkan diri di Singapura Terbuka dengan tekad 'keberuntungan'.
Usia yang tidak muda dan cedera punggunnya membuat Sony tidak bisa bertahan di pelatnas. Meski begitu, tekad kuatnya mengantarkan dirinya sendiri ke ranah yang membesarkan namanya.