Polisi Pastikan WNA Korsel dan Petugas Imigrasi Saling Kenal
Jakarta, IDN Times - Polisi masih menyelidiki kasus kematian petugas imigrasi berinisial TS yang jatuh dari lantai 19 Apartemen Metro Garden, Parung Jaya, Kota Tangerang, Banten. Salah seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Korea Selatan berinisial KH menjadi terduga pelaku dalam kasus ini.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian, mengatakan penyidik masih mendalami keterlibatan KH dalam kasus ini. Namun, penyidik menjeratnya dengan Pasal 335 KUHP lantaran sempat melakukan pengancaman saat dilakukan penahanan.
Samian tidak mengungkap hubungan keduanya. Namun, dia memastikan, korban dan WNA Korea Selatan tersebut saling kenal satu sama lainnya.
"Ya, mereka saling kenal. Sementara, pelaku gak banyak bicara ya. Kami lagi kumpulkan fakta-fakta, lagi mendalami," kata Samian saat dihubungi, Senin (30/10/2023).
1. Minim saksi karena peristiwa terjadi di kamar korban
Samian mengatakan, kasus ini minim saksi karena peristiwa terjadi dalam kamar korban. Oleh karena itu, pihaknya masih mendalami kasus ini. Samian mengatakan, pihaknya masih akan berhati-hati untuk menyimpulkan kasus ini.
"Kami dalami dulu, harus berhati-hati, maksimalkan. Kami tidak terburu-buru untuk menyimpulkan," kata dia.
2. Motif masih didalami
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku. Penyidik juga masih mendalami apa motif sebenarnya yang terjadi dalam kasus ini.
Hengki mengatakan penyidik masih terus bekerja untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya sebelum petugas imigrasi tersebut jatuh dari lantai 19 Apartemen Metro Garden, Parung Jaya, Kota Tangerang.
"Mudah-mudahan, dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kami dapat simpulkan tentang kejadian sebenarnya dalam kasus tersebut," kata dia.
3. Terduga pelaku sempat ancam satpam
Hengki mengatakan, KH sempat mengancam petugas keamanan dengan senjata tajam sebelum diamankan. Terduga pelaku juga sempat mengurung diri di dalam kamar.
Namun, pihaknya berhasil mengamankan terduga pelaku usai mendatangkan negosiasiator dan tim Gegana.
"Karena, kami tidak tahu selain senjata tajam ada apa di dalam. Kemudian, dengan negosiasi yang bersangkutan mau menyerahkan diri didampingi tim Kedutaaan Korea," kata dia.
