Polisi Temukan Email Berisi Keinginan Arya Daru untuk Akhiri Hidup

Jakarta, IDN Times - Tim Laboratorium Digital Forensik Bareskrim Polri menelusuri riwayat penggunaan perangkat Diplomat muda Arya Daru Pangayunan (39) atau ADP.
Dari hasil penelusuran, perangkat miliknya pertama kali aktif pada Juni 2019 dan terakhir digunakan untuk komunikasi pada September 2022. Dari penelusuran terhadap perangkat tersebut, ditemukan aktivitas pengiriman email ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan bagi individu dengan tekanan emosional, perasaan putus asa, dan kecenderungan untuk melakukan bunuh diri.
“Dikirim ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa, termasuk yang dapat menyebabkan bunuh diri,” kata Ahli Digital Forensik Polri, Ipda Saji Purwanto dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025
Lebih lanjut, ditemukan dua periode pengiriman email pada Juni hingga Juli 2013 yang menceritakan soal keinginan mengakhiri hidup.
“Menceritakan tentang alasan ada keinginan untuk bunuh diri," kata dia.
Kemudian di segmen tahun 2021, dimulai dari September 2021 sampai dengan Oktober 2021 ada sembilan segmen.
“Pengiriman sebanyak sembilan segmen intinya adalah sama, ada niat yang makin kuat untuk melakukan bunuh diri, karena problem yang dihadapi,” kata dia.
Arya Daru Pangayunan, diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sunten, Jomblangan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia dikebumikan di sana pada sore hari Rabu, 9 Juli 2025
Diplomat muda Arya Daru Pangayunan (39) ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Gondia International Guesthouse, Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa 8 Juli 2025.
Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa
Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444.
Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.