Pria di Bekasi Tewas Tersetrum Ketika Perbaiki Genteng Saat Hujan

20 Des 2024, 22:30 WIB

Imam Faishal

ilustrasi garis polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Intinya sih...

Seorang pria tewas tersengat listrik saat memperbaiki genteng rumahnya di Bekasi.
Korban ditemukan tergeletak tanpa sadar setelah suara jatuh di dalam rumah.
Pihak keluarga menolak jasad korban diautopsi dan menyatakan peristiwa tersebut sebagai musibah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bekasi, IDN Times - Seorang pria berinisial MR (56 tahun) tewas tersengat listrik saat sedang memperbaiki genteng rumahnya di Kampung Kali Baru, Desa Tridayasakti, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Kanit Reskrim Polsek Tambun Selatan, Iptu Kukuh Setio Utomo menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (19/12/2024). Saat itu, korban diketahui memperbaiki genteng rumah saat sedang turun hujan.

"Menurut keterangan saksi, korban sedang membetulkan atap rumah yang bocor sekitar pukul 17.00 WIB yang mana pada saat itu hujan," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).

1. Saksi melihat korban tak sadarkan diri

Ilustrasi penyelidikan polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Setelah beberapa saat, lanjut Kukuh, seorang saksi mendengar suara terjatuh di dalam rumah korban. Saat dihampiri oleh saksi tersebut, korban sudah tergeletak di lantai dan tidak sadarkan diri.

"Tiba-tiba saksi mendengar ada suara jatuh di TKP ternyata korban yang sudah berada di bawah dan tidak sadarkan diri," katanya.

2. Korban diduga tewas akibat tersetrum

Ilustrasi tegangan tinggi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Setelah melihat korban tergeletak, saksi tersebut langsung memberitahukan kondisi korban ke saksi lain untuk secara bersama-sama mengecek korban. Namun, setelah dicek, korban sudah tidak bernyawa.

Kukuh menduga, korban meninggal dunia akibat tersetrum.

"Setelah dilakukan pengecekan, korban (sudah) meninggal. Diduga korban meninggal dunia akibat tersengat listrik," jelas Kukuh.

3. Pihak keluarga menolak jenazah diautopsi

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Kukuh menambahkan, pihak keluarga menolak jasad korban diautopsi. Sebab, keluarga korban sudah membuat pernyataan bahwa peristiwa tersebut merupakan musibah.

"Pihak keluarga korban menyatakan sebagai musibah dan menolak untuk diautopsi," tambah Kukuh.