Jakarta, IDN Times - Nama Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menjadi sorotan sejak pandemik COVID-19 melanda Indonesia.
Pandu kerap mengkritisi kebijakan pemerintah dalam menangani wabah COVID-19 dengan ilmu yang dia miliki.
Sikapnya yang kritis di media sosial membuat akun Twitter diretas orang tidak dikenal pada Rabu (19/08/2020) malam. Lalu siapakah Pandu Riono?
Dilansir laman staff.ui.ad, Dr. Pandu Riono adalah staf senior di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Departemen Biostatistik dan Kependudukan Universitas Indonesia.
Pandu merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, dan menerima gelar Magister Biostatistik dari University of Pittsburgh.
Sekarang ia mengkhususkan diri dalam pemodelan matematika HIV / AIDS, TB, IMS, HepB / C dan Jaringan Risiko Seksual untuk HIV dan IMS, serta Jaringan Risiko lain untuk Penyakit Menular yang Muncul. Minat ilmunya dalam Statistik Bayesian dan berurusan dengan masalah epidemiologi.
Pandu pernah menerima beberapa beasiswa untuk belajar dan menghadiri Konferensi Internasional tentang masalah Kesehatan Masyarakat.
Ia adalah penerima Fogarty Fellowship untuk menyelesaikan PhD di UCLA pada 2001 dengan judul disertasi “Jaringan Seksual Antara Laki-Laki dan Epidemi PMS / HIV di Indonesia”.
Selain itu Pandu juga aktif terlibat dalam kegiatan regional yang terkait dengan Kelompok Kerja Analisis Perilaku Risiko.
Kecerdasan Pandu membuat dia ditunjuk menjadi editor utama untuk Laporan Survei Perilaku Risiko terkait HIV-AIDS Nasional sejak 2002, 2005, 2007, dan hingga sekarang.
Dia juga memulai milis grup AIDS-INA pada 1994, dan sebagai pendiri yayasan AIDS-INA, dengan situs web HIV-AIDS paling terkenal di Indonesia: http://www.aids-ina.org.
Saat ini, Pandu secara aktif terlibat dalam masalah Penyakit Menular yang Muncul, Penelitian dan Pengawasan Penyakit Pandemi, Metode Epidemiologi Kuantitatif dan Pemodelan Epidemi, Analisis Bias dan Metode Bayesian.