Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mencicipi Roti Tamis, Menu Sarapan Favorit Jemaah Haji di Arab Saudi

Roti Tamis di Makkah, Arab Saudi (IDN Times/Sunariyah)
Roti Tamis di Makkah, Arab Saudi (IDN Times/Sunariyah)
Intinya sih...
  • Roti Tamis menjadi menu wajib sarapan di Makkah, Madinah, dan Jeddah
  • Proses pembuatan roti ini unik, dimulai dari adonan hingga proses pembakaran
  • Roti Tamis dihidangkan dengan berbagai bumbu dan memiliki dua rasa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jeddah, IDN Times - Warga Arab Saudi di Kota Makkah, Madinah, dan Jeddah punya menu wajib untuk sarapan, yang nyaris tak pernah mereka lewatkan setiap makan pagi. Namanya Roti Tamis.

Roti ini bentuknya pipih dan tipis, seperti nampan atau baki bulat dan besar. Biasanya disajikan bersama teh manis, yang disantap sebelum memulai aktivitas.

Saya bersama Tim Media Center Haji (MCH) berkesempatan mencicipi makanan ini saat berada di Kota Makkah, pada Juni lalu. Tidak hanya itu, kami juga mendapat kesempatan melihat proses pembuatan roti tersebut, dari semula masih berupa tepung hingga kemudian diolah menjadi roti sampai dihidangkan ke meja makan.

1. Dibakar dengan tungku tanah yang panas

Pembuatan Roti Tamis di Makkah, Arab Saudi (IDN Times/Sunariyah)
Pembuatan Roti Tamis di Makkah, Arab Saudi (IDN Times/Sunariyah)

Awalnya, roti ini merupakan makanan khas orang Arab Yaman. Tapi kini sudah menjadi makanan sehari-hari warga Arab di Makkah, Madinah, Jeddah, hingga kota-kota lainnya.

Roti Tamis berbahan dasar tepung gandum yang diadon dan dibuat tipis, kemudian dibakar di dalam tungku tanah. Proses pembakarannya unik, yakni dengan cara menempelkan adonan roti di dinding tungku panas dengan semburan api dari bawah.

Roti kemudian diangkat dari tungku setelah terlihat matang merata dengan warna agak coklat kehitaman. Rasanya renyah dengan sedikit aroma hangus.

2. Dimakan dengan aneka bumbu

Menyantap Roti Tamis di Makkah, Arab Saudi (IDN Times/Sunariyah)
Menyantap Roti Tamis di Makkah, Arab Saudi (IDN Times/Sunariyah)

Roti Tamis yang dihidangkan di meja makan ada dua rasa, rasa asin dari keju atau mentega dan roti tanpa rasa atau original, tidak diberi tambahan rasa apa-apa.

Roti ini tidak dihidangkan sendiri, tapi ditambah dengan aneka bumbu. Salah satu bumbunya bernama ful, yakni kacang merah yang dihaluskan hingga menjadi seperti bubur kental.

Ful ditaburi sedikit bubuk kamon (sejenis jintan), garam, dan dibubuhi acar tomat serta sedikit minyak zaitun. Ada juga bumbu kari. Bagi yang suka manis, bisa menyantap Roti Tamis yang dicocol ke yogurt yang dicampur madu.

3. Harganya ramah di kantong

Warung Roti Tamis di Makkah, Arab Saudi (IDN Times/Sunariyah)
Warung Roti Tamis di Makkah, Arab Saudi (IDN Times/Sunariyah)

Roti Tamis lengkap dengan bumbu banyak dijual di warung-warung di Arab Saudi. Pedagangnya mulai dari orang Saudi, orang Pakistan, Yaman, dan lain-lain. Harganya ramah di kantong yakni 2 sampai 5 riyal.

Biasanya pada musim haji, banyak jemaah haji Indonesia yang menyantap menu khas Timur Tengah ini. Umumnya Roti Tamis dihidangkan langsung di atas meja makan yang sudah dialasi plastik, tanpa piring. Kemudian disobek-sobek kecil dan dicocol ke dalam bumbu.

Menyantap roti ini lebih baik dalam kondisi masih panas atau hangat, selain mudah disobek, rasa renyahnya juga terasa. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us