Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RPTRA Green Marunda Sulap Lahan Kosong Jadi Penyedia Bahan Baku Obat

RPTRA Green Marunda menanam TOGA (Dok. KOMINFOTIK JU)

Jakarta, IDN Times - Lahan kosong Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Green Marunda dihijaukan dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Upaya penghijauan ini dinilai tepat, lantaran mampu menyulap lahan kosong menjadi penyedia bahan baku obat tradisional.

Tidak hanya TOGA, lahan tersebut juga ditanami sejumlah jenis pohon produktif dan pelindung. Pengelola RPTRA Green Marunda, Andriana Hartini mengatakan, kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2022 lalu.

"Sejak tahun 2022 pengelola RPTRA Green Marunda bersama Tim Penggerak PKK Pokja III Kelurahan Marunda, berupaya untuk mengembangkan budidaya TOGA," kata Andriana dalam keterangan tertulis, Selasa (17/1/2023).

1. Berhasil memanen beragam jenis tanaman obat

RPTRA Green Marunda menanam TOGA (Dok. KOMINFOTIK JU)

Lahan kosong RPTRA Green Marunda tercatat sudah ditanami tanaman sereh sebanyak 7 kilogram (kg) pada Desember 2022 lalu. Kemudian, berhasil memanen kencur 800 gram, lengkuas 2,5 kg, dan kunyit 700 gram pada pertengahan Januari 2023.

"Pada bulan Desember lalu, kami sudah memanen tanaman sereh sebanyak 7 kg," ungkap Andriana.

2. Hasil panen dijual ke warga sekitar

Hasil panen TOGA RPTRA Green Marunda (Dok. KOMINFOTIK JU)

Kemudian, ia juga menjelaskan bahwa hasil panen TOGA tersebut dijual ke warga sekitar dengan harga terjangkau, yaitu sebesar Rp5 ribu per setengah kilogram. Setelah panen, barulah RPTRA Green Marunda memulai pembibitan baru termasuk menanam cabe, rosela, dan lainnya.

"Ada belasan jenis TOGA yang ditanam di RPTRA Green Marunda dengan harapan bisa memberikan manfaat lebih untuk warga Marunda," ujarnya.

3. RPTRA Green Marunda terus meningkatkan proses penanaman

RPTRA Green Marunda (Dok. KOMINFOTIK JU)

Di sisi lain, Andriana mengaku bahwa hasil panen yang didapatkannya memang belum maksimal. Namun, ia terus berusaha meningkatkan lagi proses penanaman agar membuahkan hasil yang lebih baik lagi.

"Masih sedikit yang dipanen jadi belum bisa dipasarkan ke pedagang sayur. Untuk saat ini baru dijual ke sesama pengelola dan warga sekitar, tapi nanti kita akan tingkatkan lagi proses penanamannya agar hasilnya bisa melimpah," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us