FIFA Coret RI Jadi Host, PDIP: Tak Perlu Takut-takuti Ada Sanksi

Hasto mengaku sedih karena Indonesia dicoret jadi tuan rumah

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, meminta publik tak salah menyalahkan atas keputusan FIFA yang mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Meski dicoret FIFA, kata Hasto, Indonesia sejak awal kemerdekaan dengan prinsip yang kokoh dan merupakan bangsa yang berdiri di atas perjuangan untuk membela kemerdekaan. 

"Kami menyadari betapa beratnya buat timnas kita yang telah berlatih. Tetapi, tidak akan ada pemain yang hebat tanpa gemblengan lahir batin," ungkap Hasto di area Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Kamis (30/3/2023). 

Hasto mengatakan sengaja memberikan keterangan pers dengan latar belakang GBK lantaran bangunan ini menjadi saksi sejarah yang sangat otentik ketika proklamator RI, Bung Karno, menyatakan sikapnya menolak Israel. Penolakan itu terjadi pada 1962 saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games. 

Saat itu, Bung Karno memutuskan tak mengundang Israel dan Taiwan ke acara Asian Games. Padahal, Taiwan dan Israel merupakan anggota resmi Komite Olimpiade Internasional (KOI). KOI pun kemudian mengecam Indonesia. Bung Karno pada 1963 membentuk Games of New Emerging Forces (GANEFO) yang menjadi ajang olahraga tandingan olimpiade. 

Menurut Hasto, ketika Indonesia menolak Israel pada 1962, pemerintah memiliki GBK. "Tanpa politik luar negeri bebas aktif untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan Pemerintah Indonesia saat itu kokoh meski di bawah tekanan dunia internasional," ujarnya.

Lebih lanjut, Hasto meminta agar publik tak perlu menakut-nakuti Indonesia akan dijatuhi sanksi FIFA. Mengapa Hasto menyampaikan pernyataan demikian?

1. Hasto berharap FIFA tidak menerapkan standar ganda kepada Israel

FIFA Coret RI Jadi Host, PDIP: Tak Perlu Takut-takuti Ada SanksiMenteri BUMN, Erick Thohir bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar (dok. KemenBUMN)

Lebih lanjut, menurut Hasto, FIFA seharusnya tidak menerapkan standar ganda. Sebab, mereka berani melarang Rusia ikut terlibat dalam pertandingan yang dihelat FIFA. Sementara, sikap tegas serupa tidak ditunjukkan FIFA kepada Israel. 

"Jangan kemudian kita dibebani dengan menerima berbagai sanksi. Kita khawatir dengan berbagai bayang-bayang akan menerima sanksi," kata dia. 

Padahal, kekhawatiran Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bakal dijatuhi sanksi oleh FIFA sangat masuk akal. Sebab, FIFA menyatakan hal tersebut di keterangan resmi dan diunggah ke situsnya. 

"Kami berharap, ketika FIFA berani mencoret Rusia akibat invasi ke Ukraina, maka mereka juga dapat melakukan hal yang sama terhadap Israel. Kami berharap semoga suara kemanusiaan kami ini didengarkan," tutur Hasto. 

Namun, hingga kini FIFA belum menentukan sanksi apa yang bakal dijatuhkan ke Indonesia lantaran dianggap ingkar dalam memenuhi komitmen sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Anggota komite eksekutif PSSI, Arya Sinulingga khawatir Indonesia bakal dikucilkan dari beragam acara internasional pasca-dicoret jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Baca Juga: FIFA Coret Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

2. Hasto tegaskan Ganjar dan Wayan Koster menolak kedatangan timnas Israel bukan karena didorong motif politik

FIFA Coret RI Jadi Host, PDIP: Tak Perlu Takut-takuti Ada SanksiGubernur Bali Wayan Koster (Dok.IDN Times/Wayan Koster)

Lebih lanjut, Hasto membela dua kepala daerah yang notabene adalah kader PDIP. Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Hasto membantah keduanya menyatakan penolakan karena didorong motif politik jelang Pilpres 2024. 

"Pak Ganjar Pranowo menyuarakan penolakan terhadap kehadiran Israel karena aspek kemanusiaan yang universal, mengingat Israel di bawah pemerintahan sayap kanan mengambil suatu kebijakan-kebijakan yang anti-kemanusiaan dan telah melanggar hukum internasional," tutur dia. 

Publik sulit tak mengaitkan motif penolakan itu dengan kepentingan politik. Sebab, Ganjar dan Koster sudah meneken dokumen jaminan bahwa masing-masing daerahnya siap menjadi tuan rumah. 

"Sekali lagi Pak Koster dengan Balinya juga mengedepankan kemanusiaan dan perdamaian. Kami tidak ingin ada wahana ketika ada anak bangsa yang punya hak konstitusi bersikap atas kekejaman," ujar Hasto. 

3. PDIP klaim selalu dukung penyelenggaraan Piala Dunia U-20

FIFA Coret RI Jadi Host, PDIP: Tak Perlu Takut-takuti Ada SanksiStadion Utama Gelora Bung Karno (IDN Times/Herka Yanis)

Dalam kesempatan itu, Hasto juga membantah PDIP sengaja ingin agar perhelatan Piala Dunia U-20 batal. Menurutnya, PDIP justru sudah sejak lama mendukung agar Piala Dunia U-20 bisa terselenggara dengan baik. 

"Misalnya ketika kami mau mengadakan hari ulang tahun emas ke-50 PDIP, bayangkan HUT emas, kami dengar Gelora Bung Karno ini akan dipakai untuk acara FIFA. Maka, dengan instruksi Bu Mega, kami pindahkan HUT PDIP ke tempat yang lebih kecil di Kemayoran," kata dia. 

Sikap itu, ujar Hasto, merupakan bentuk rasa sayang PDIP terhadap pelaksanaan Piala Dunia U-20. "Ini adalah bukti otentik," ujarnya. 

Baca Juga: Wapres soal Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia: Bukan Berarti Kiamat

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya