Sempat Marah, Demokrat Masih Berkoalisi dengan Gerindra

Demokrat mengaku menerima pencalonan Prabowo-Sandiaga

Jakarta, IDN Times - Pernyataan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief di media sosial yang menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai 'jenderal kardus', sempat membuat heboh koalisi Prabowo. Namun, Partai Demokrat menyatakan tetap memilih berada di barisan koalisi Partai Gerindra.

Konfirmasi tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief melalui akun media sosialnya siang ini. Andi mengatakan sampai detik ini, Demokrat masih berada satu koalisi dengan Gerindra.

Melalui media sosial pula, Andi mengisahkan pernah ada upaya untuk menggagalkan pencalonan Prabowo dan Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai capres-cawapres. Bagaimana kisah itu bergulir?

1. Andi Arief mengaku sempat dipertemukan dengan Sandiaga Uno

Sempat Marah, Demokrat Masih Berkoalisi dengan GerindraTwitter/Andi Arief

Andi mengaku sempat bertemu utusan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Dalam pertemuan tersebut, Sandi berupaya menggagalkan proses pencalonan Prabowo-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun, Andi tidak menyebut siapa utusan Sandi itu. Sudah menjadi rahasia umum, walaupun Demokrat mengaku tidak memaksakan AHY sebagai cawapres, tetapi itu sudah menjadi keinginan mereka selama ini.

Hal itulah yang menyebabkan Demokrat merasa 'diselingkuhi', ketika mengetahui informasi Prabowo justru menggandeng Sandiaga sebagai cawapres.

Mengetahui informasi tersebut, Andi pun sempat dipertemukan dengan Sandi. Hasil pertemuan itu, kemudian ia laporkan ke Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Lalu, apa respons SBY?

"Saya tidak akan pernah mengkhianati Prabowo," kata Andi melalui akun media sosialnya, Kamis (8/8).

Andi bahkan sempat kesal terhadap Prabowo, karena majunya Sandiaga, yang disebut-sebut telah membayar mahar Rp500 miliar ke Partai Amanat Nasional (PAN) dan PKS. Maka, tidak mengherankan kalau Andi kemudian menuding Prabowo dengan sebutan 'Jenderal Kardus'.

Baca Juga: 5 Reaksi Kocak Warganet soal Tweet "Jenderal Kardus"

2. Partai Demokrat mengaku tidak kecewa akhirnya Prabowo disandingkan dengan Sandiaga Uno

Sempat Marah, Demokrat Masih Berkoalisi dengan GerindraIDN Times/Gregorius Aryo

Kendati sempat kesal, tapi Andi mengakuu tidak kecewa, karena yang disandingkan dengan Prabowo adalah Sandiaga. Sebab, ia ingin orang-orang yang ada di sekitar Prabowo mengetahui bakal cwapresnya sempat berupaya menggulingkan Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Andi merasa ada yang keliru dari cara Prabowo memimpin koalisi untuk Pilpres 2019. Kendati, ia mengatakan Demokrat masih terus berada di koalisi yang sama dengan Partai Gerindra.

3. Sandiaga mengaku masih menjabat sebagai wakil gubernur DKI per hari ini

Sempat Marah, Demokrat Masih Berkoalisi dengan GerindraIDN Times/Gregorius Aryo

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan keterangan pers kepada publik. Ia menyadari banyak pembicaraan dan rumor soal ia akan meninggalkan kursi wagub demi mengejar posisi cawapres. Tetapi, ia menegaskan hingga hari ini, ia masih duduk di DKI 2.

"Per hari ini pukul 12.52 WIB, saya masih bertugas di kantor Wakil Gubernur DKI. Kalau ada perkembangan lain akan saya sampaikan. Saya akan melakukan setransparan dan profesionalitas mungkin," kata Sandi di Balai Kota siang ini.

Ia mengaku juga sudah berbicara dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait tugas-tugasnya sebagai wagub dan rumor yang saat ini beredar di publik. "Teman-teman mohon bersabar, semua ini akan saya lakukan seprofesionalitas dan penuh integritas," tutur dia.

Baca Juga: Pilpres 2019: Sandiaga Jadi Pendamping Prabowo? Ini Kata Gerindra

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya