Sekjen Gerindra: Kami Ingin Prabowo Maju Jadi Capres di Pemilu 2024

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, kembali mengingatkan seluruh kader terus melakukan konsolidasi agar tetap solid. Tujuannya, agar perolehan suara saat Pemilu 2019 bisa kembali didulang pada Pemilu 2024 mendatang.
Berdasarkan hasil penghitungan suara dalam pemilu legislatif, Gerindra berhasil duduk di posisi kedua setelah PDI Perjuangan. Mereka berhasil memperoleh 17,5 juta suara.
"Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan kepada Partai Gerindra sebagai partai terbesar kedua berdasarkan suara nasional. Ini berkat kerja keras dari semua kader Gerindra mulai dari ranting, PAC, DPC, DPD, hingga DPP. Saya juga ucapkan terima kasih kepada para caleg yang telah memberikan keyakinan kepada rakyat Indonesia dan akhirnya partai dipercayai," ujar Muzani ketika menghadiri rapat koordinasi DPD Partai Gerindra di Bangka Belitung pada Minggu (29/8/2021).
Muzani mewanti-wanti agar tidak mengecewakan kepercayaan yang telah diberikan rakyat. Ia menegaskan, di mana pun itu, tujuan dan fokus utama harus kepada rakyat.
"Posisi, jabatan dan pangkat hanyalah alat untuk mencapai tujuan rakyat, bangsa dan negara," kata dia lagi.
Lalu, siapa yang akan diusung Partai Gerindra sebagai capres dalam Pemilu 2024?
1. Partai Gerindra belum putuskan secara resmi untuk usung Prabowo
Dalam beberapa survei yang dilakukan sejumlah lembaga, nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto selalu berada di jajaran atas pilihan responden. Hal itu tak mengherankan, karena ia kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Prabowo pun tak menyangkal bila masih berminat mencoba lagi peruntungan sebagai capres dalam Pemilu 2024. Meski, ia mengakui mendeklarasikan diri lagi sebagai capres bukan perkara mudah.
Gayung bersambut, Sekjen Ahmad Muzani dengan tegas mengatakan pihaknya ingin Prabowo maju lagi dalam Pilpres 2024. Oleh sebab itu, ia berpesan agar jajaran Gerindra tak henti untuk terus melakukan penguatan diri. Hal itu dimulai dari tingkat desa atau ranting sampai pusat.
Bahkan, Muzani mengingatkan para kadernya mulai aktif bergerilya di media sosial. Bila itu terjadi, kata Muzani, Gerindra akan menjadi kekuatan politik yang didukung oleh rakyat.
"Itu sebabnya, kita semua ingin agar Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum Gerindra Pak Prabowo dalam Pilpres 2024 maju sebagai calon presiden karena kita ingin memberi bakti yang lebih besar dalam jabatan eksekutif pemerintahan, bagi kemaslahatan bangsa dan negara, yakni keadilan kemakmuran untuk semua rakyat Indonesia," kata Muzani.
Sementara, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pernah mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menentukan secara resmi siapa yang akan diusung partainya dalam Pilpres 2024. Meski dalam survei yang dilakukan SMRC, nama Prabowo unggul di jajaran teratas sebagai calon presiden yang bakal dipilih oleh publik bila pemilu digelar sekarang.
Ketika disodori 15 nama capres, sebanyak 24,4 persen dari 1.220 responden memilih Prabowo. Di posisi kedua, capres yang bakal dipilih publik adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan suara 15,7 persen. Di posisi ketiga, ada GubernurDKI Jakarta Anies Baswedan dengan raihan suara 14,3 persen.
Namun, Gerindra tidak bisa mengajukan capres seorang diri. Mereka harus berkoalisi lantaran tak memenuhi standar presidential treshold yang minimal harus memiliki 20 persen suara secara nasional untuk bisa mengusung capres. Satu-satunya partai yang bisa mengajukan capres tanpa perlu berkoalisi yakni PDI Perjuangan.
Sejak pemberian gelar professor kehormatan dari Universitas Pertahanan kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, kemudian ramai dikaitkan pemberian gelar akademik tersebut bermotifkan politik. Prabowo ingin melobi Mega agar bisa berpasangan kembali untuk kali kedua pada 2024 mendatang. Tetapi, menurut Dasco, persepsi itu sah-sah saja.
"Dalam politik, orang boleh menganalisa apa saja. Tapi, di Gerindra sendiri hal tersebut belum diputuskan dan kebiasaan di kami ada forum yang khusus (membahas itu). Itu pun tidak dilakukan di awal-awal. Kami sedang fokus konsolidasi partai," kata Dasco pada 14 Juni 2021, seperti dikutip dari akun media sosialnya.