Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sempat Diberhentikan, KSAD Tetap Panggil Anak WN Myanmar Masuk TNI

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ketika bertemu dengan Henz Songjanan di Universitas Pattimura (www.instagram.com/@kodam_kasuari)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ketika bertemu dengan Henz Songjanan di Universitas Pattimura (www.instagram.com/@kodam_kasuari)

Jakarta, IDN Times - Calon prajurit TNI Henz Songjanan terlihat terharu ketika KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menganulir keputusan Kodam XVI/Pattimura. Henz bakal tetap dilantik jadi prajurit TNI pada Sabtu, 16 April 2022.

Sebelumnya, Henz dipecat ketika mengikuti pendidikan sebagai tamtama di Rindam XVI/Pattimura sepekan jelang pelantikan. Kasus ini kemudian viral di media sosial dan bahkan mendorong anggota komisi I DPR ikut turun tangan. 

"Minggu depan dia (Henz Songjanan) akan segera dilantik," ungkap Dudung ketika memberikan kuliah umum di Kampus Universitas Pattimura, Kota Ambon seperti dikutip dari keterangan tertulis TNI AD, Jumat, (15/4/2022). 

Dudung menjelaskan keputusannya untuk memanggil kembali Henz bukan tanpa dasar. Menurutnya, dalam pelaksanaan pendidikan, hasil tes administrasi tidak bisa serta merta ditetapkan saat itu saja. 

Penilaian akan terus dilakukan, termasuk penelusuran latar belakang selama pendidikan. Hal itu dilakukan oleh babinsa dan intelijen di lapangan. Dari sini lah terungkap bahwa, ayah Henz masih berkebangsaan Myanmar. 

Namun, setelah dicek, Henz mengaku tidak tahu permasalahan status kependudukan orang tuanya itu. "Setelah saya mempelajari ini, saya lalu mengambil kebijakan untuk memanggil dan mengembalikan status prajurit siswa kepada Henz Songjanan yang lahir dan besar di Maluku," tutur dia. 

Selain itu, Dudung juga telah memberikan instruksi kepada Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon untuk membantu orang tua Henz menyelesaikan isu dokumen kependudukan. "Sehingga, ke depannya tidak akan memberatkan institusi TNI AD," katanya. 

Apa yang jadi penyebab Kodam XVI/Pattimura memecat Henz?

1. Dokumen kependudukan yang digunakan Henz untuk mendaftar ke TNI palsu

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ketika bertemu dengan Henz Songjanan di Universitas Pattimura (www.instagram.com/@kodam_kasuari)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ketika bertemu dengan Henz Songjanan di Universitas Pattimura (www.instagram.com/@kodam_kasuari)

Kapendam XVI/Pattimura, Kolonel Arh Adi Prayogo membenarkan bila pihaknya telah memberhentikan Henz pada 7 April 2022 lalu. Henz diberhentikan karena dokumen kependudukan yang digunakan untuk mendaftar ke TNI adalah dokumen palsu. Selain itu, Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Henz didapat dengan cara ilegal. 

Menurutnya, Henz tidak melampirkan ITAS (Izin Tinggal Sementara) dan ITAP (Izin Tinggal Permanen) sesuai dengan UU no 24 tahun 2013 tentang perubahan atas UU no 23 tahun 2006. "Bapaknya mendapatkan identitas KTP dengan cara ilegal saat perekaman KTP secara massal pada tahun 2013 oleh Dukcapil Kota Tual," ungkap Adi. 

Ia menjelaskan orang tuanya yang warga negara asing (WNA) mendapatkan dokumen kependudukan di Indonesia tidak sesuai aturan yang berlaku. Ayah Henz merupakan eks nelayan Myanmar. 

Ia mengatakan temuan itu terungkap setelah ada pengaduan masyarakat soal pemalsuan itu. "Ada laporan masyarakat dan setelah anggota telusuri dan dicek ke Dukcapil setempat, ternyata benar bahwa cara perolehannya identitas ayahnya ilegal," tutur dia.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tual pun telah mencabut segala dokumen yang diterbitkan atas nama Henz Songjanan. Pencabutan dokumen tertuang dalam surat Dukcapil Kota Tual nomor 470/058/2022 tanggal 31 Maret 2022 lalu. 

2. Anggota komisi I mengirimkan surat ke Panglima TNI dan minta ada pengecualian bagi Henz

Surat yang dikirim oleh anggota komisi I DPR, Hillary Briggitta Lasut ke Panglima TNI yang meminta agar Henz Songjanan tak dipecat (www.instagram.com/@hillarybrigitta)
Surat yang dikirim oleh anggota komisi I DPR, Hillary Briggitta Lasut ke Panglima TNI yang meminta agar Henz Songjanan tak dipecat (www.instagram.com/@hillarybrigitta)

Sementara, informasi soal pemecatan Henz lalu viral di media sosial. Anggota komisi I DPR, Hillary Brigitta Lasut pun ikut turun tangan. Ia lalu, mengirimkan surat kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. 

Di dalam surat itu, Hillary membela Henz dengan menyebut kelalaian tidak hanya ada di tangan Henz. Melainkan dari pihak orang tua dan panitia seleksi di tahap awal. 

"Sehingga, keluarga dari Henz memohon kebijaksanaan dari Bapak Panglima untuk dapat mempertimbangkan kembali keputusan pemberhentian calon prajurit tamtama atas nama Henz J D Songjanan, mengingat pada 7 April 2022, pihak dinas catatan sipil telah menerbitkan kartu keluarga baru. Semua rangkaian dan tahapan seleksi hingga pendidikan juga sudah dijalani oleh Henz," demikian sebagian surat yang isinya diungkap ke publik di akun media sosialnya. 

Saat mengetahui permintaan itu dikabulkan, Hillary merasa bahagia. Ia pun menulis di akun media sosialnya bahwa KSAD Dudung turun tangan dan mengecek sendiri ke tim di Maluku terkait proses penerimaan Henz. 

"Di balik watak yang keras ternyata ada jiwa yang melayani. Sukses terus untuk Pak Dudung. Kini, kami yang muda dari daerah kepulauan tidak lagi merasa kecil. Ada orang besar dan kuat seperti Pak Dudung yang mau memperhatikan jeritan kami," tulis anggota parlemen dari Partai NasDem itu. 

3. Keluarga mengucapkan terima kasih karena membela Henz

Curhatan di media sosial soal Henz Songjanan yang sempat diberhentikan tidak hormat dari pendidikan Tamtama karena merupakan anak warga asing. (Tangkapan layar Facebook)
Curhatan di media sosial soal Henz Songjanan yang sempat diberhentikan tidak hormat dari pendidikan Tamtama karena merupakan anak warga asing. (Tangkapan layar Facebook)

Sementara, usai dipastikan Henz tetap diterima di TNI, Hillary terlihat melakukan panggilan video call. Keluarga Henz mengucapkan terima kasih karena telah membantu mewujudkan mimpi Henz untuk tetap jadi prajurit TNI. 

"Puji Tuhan, ibu begitu perhatian untuk adik kami hingga permasalahan ini selesai. Padahal, ibu bukan perwakilan dari Maluku, tetapi ibu sebagai anggota DPR punya kepedulian yang luar biasa," ungkap keluarga Henz dalam pembicaraan lewat video itu. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us