Senyum Titiek Soeharto soal Pidato Prabowo di PBB: Bangga, Speechless

Titiek Soeharto mengaku nobar (nonton bareng) di Maluku Utara karena pada momen itu, ia sedang melakukan kunjungan kerja di sana. Ia bahkan mengaku sampai menunggu hingga larut malam untuk menonton pidato Prabowo di PBB.

Dalam pidato berdurasi 20 menit yang berapi-api itu, Titiek Soeharto mengaku kagum dan tidak bisa berkata apa-apa mendengar pidato Prabowo.

"Tadi malam saya nobar sama teman teman kebetulan lagi kunjungan kerja ke Maluku Utara, jadi nobar bareng-bareng sampai jam 12 nungguin, dan ya udah apa ya speechless," kata dia.

Titiek Soeharto menegaskan, pidato Prabowo yang menyinggung two-state solution itu merupakan sikap resmi pemerintah Indonesia.

"Ya itu sikap Indonesia. Sejak dulu kala kita selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina," ujar Ketua Komisi IV DPR RI itu.

Diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto menutup pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, New York, dengan salam lintas agama. Salam ini menjadi simbol persatuan dalam keberagaman yang memantik tepuk tangan para delegasi dunia.

“Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Om Shanti Shanti Shanti Om, Namo Budaya. Thank you very much. May God bless us all, may peace in upon us,” ucap Prabowo disambut tepuk tangan para delegasi.

Sesaat sebelum menutup pidato, Prabowo menegaskan pentingnya persaudaraan lintas agama dalam menjaga perdamaian dunia.

Ia menekankan, bangsa Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, dan penganut semua keyakinan harus hidup sebagai satu keluarga besar sebagai umat manusia, yang saling menghormati perbedaan demi mewujudkan harmoni dan masa depan yang damai.