Survei: Pengguna Medsos Nilai Kinerja Setahun Prabowo Masih Positif
- Penilaian terhadap kinerja Wapres Gibran stabil
- Kasus keracunan MBG bawa penilaian dampak negatif
- Pidato Prabowo di PBB disambut positif
Jakarta, IDN Times - Di usia yang sudah genap setahun, publik memberikan nilai positif terhadap kinerja Presiden RI Prabowo Subianto. Angkanya hingga mencapai 77,5 persen. Hanya 10,1 persen yang menilai negatif, dan sisanya cenderung bersikap netral.
Hal tersebut diungkapkan Indonesia Social Insight (Idsight) dalam riset yang dilakukan dengan menganalisis tanggapan terhadap konten media sosial presiden/wakil presiden pada 24 September sampai 3 Oktober 2025, dari platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok.
"Penilaian tersebut masih terbilang tinggi, jika melihat penurunan yang sempat dialami pada triwulan II 74,6 persen dan triwulan III 72,2 persen. Meskipun demikian, angkanya masih di bawah penilaian pada 100 hari pemerintahan yang tembus di atas 80 persen," kata Direktur Komunikasi Idsight, Johan Santosa dalam paparannya, Kamis (23/10/2025).
1. Penilaian terhadap kinerja Wapres Gibran stabil
Sementara itu, penilaian terhadap Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka cenderung stabil. Namun terjadi penurunan sedikit pada triwulan II dan III.
Penilaian positif terhadap Gibran kini bertengger pada angka 75,8 persen, di mana penilaian negatif sebesar 15,6 persen dan sisanya netral.
2. Kasus keracunan MBG bawa penilaian dampak negatif
Johan menjelaskan, penilaian publik terhadap kinerja Prabowo-Gibran dipengaruhi oleh berbagai program prioritas yang digenjot di setahun pertama kepemimpinannya. Di antaranya yang paling menonjol adalah makan bergizi gratis (MBG). Kasus keracunan MBG jadi salah satu dampak penilaian negatif masyarakat terhadap kinerja Prabowo-Gibran.
“Selain itu, publik juga mempertanyakan janji penciptaan 19 juta lapangan kerja yang dilontarkan pada debat Pilpres,” ujar Johan.
3. Pidato Prabowo di PBB disambut positif
Meski begitu, penilaian publik berangsur membaik setelah Prabowo menyampaikan pidato pada sidang Majelis Umum PBB di New York dengan menyerukan perdamaian antara Palestina dan Israel.
“Tampilnya kembali Indonesia di panggung dunia membangkitkan kebanggaan bagi publik,” imbuh Johan.
