Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tiga Ormas Pendiri Golkar Kompak Cari Ketum Baru di 2025, Ada Apa?

Ketua Umum ormas SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Ahmadi Noor Supit (di tengah) di pembukaan rapimnas SOKSI. (IDN Times/Santi Dewi)
Ketua Umum ormas SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Ahmadi Noor Supit (di tengah) di pembukaan rapimnas SOKSI. (IDN Times/Santi Dewi)
Intinya sih...
  • Tiga organisasi masyarakat pendiri Partai Golkar mencari ketua umum di tahun yang sama
  • SOKSI sudah mulai melakukan rapat pimpinan nasional pada Senin (19/5/2025) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan
  • Perempuan Soksi akan menggelar acara silaturahmi dan sarasehan di sela-sela rangkaian Rapimnas dan Munas ke-23 Soksi

Jakarta, IDN Times - Tiga organisasi masyarakat pendiri Partai Golkar secara serempak mencari ketua umum di tahun yang sama. Tiga organisasi tersebut yakni Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Kosgoro 1957 dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). 

SOKSI sudah mulai melakukan rapat pimpinan nasional pada Senin (19/5/2025) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Selain itu, akan digelar pula Musyawarah Nasional (Munas) untuk mencari nakhkoda baru. Proses itu akan berlangsung pada 19 Mei-22 Mei 2025. 

Ketua Umum SOKSI, Ahmadi Noor Supit, mengakui ketiga ormas pendiri Golkar memang sedang mencari ketum baru. Namun, ia menyebut itu semua merupakan bagian dari langkah konsolidasi. 

"Itu semua dilakukan dalam rangka untuk menyatukan langkah, visi dan misi kita agar kita bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Saya kira seluruhnya harus segera menjadi satu," ujar Ahmadi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Senin malam (19/5/2025). 

Ia menambahkan konsolidasi ormas pendiri Golkar tidak perlu dilakukan dalam jangka waktu lama. Dengan membenahi internal organisasi di lingkungan Partai Golkar, maka derap langkah ke depan sudah bisa lebih cepat diambil. 

"Tidak ada lagi yang mundur, tidak ada yang tertinggal. Semuanya harus melangkah ke depan dengan cepat," kata dia. 

1. Tak ada rencana Munaslub untuk gantikan Bahlil sebagai Ketum Golkar

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia (dua kiri). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia (dua kiri). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sementara, ketika dikonfirmasi apakah betul ada upaya menggulirkan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dan menggeser Bahlil Lahadalia dari kursi ketum Golkar, Ahmadi menepisnya.

"Gak ada itu. Justru SOKSI, SOKSI akan berdiri di depan (membela ketua umum). Maksud saya, dalam proses itu mungkin ada hal-hal yang berbeda. Setelah kita terkonsolidasi dengan baik maka semua potensi kekuatan Partai Golkar akan bersatu dan melakukan langkah bersama di bawah Pak Bahlil," katanya. 

2. Calon-calon ketua umum SOKSI belum bisa diungkap

Anggota komisi XI DPR, Puteri Komaruddin. (IDN Times/Tata Firza)
Anggota komisi XI DPR, Puteri Komaruddin. (IDN Times/Tata Firza)

Sebelumnya, dalam pemberian keterangan pers di kantor DPP Partai Golkar, pihak SOKSI masih enggan membeberkan siapa saja nama-nama yang masuk dalam bursa calon ketua umum periode 2025-2030. Sebab, tahapannya masih pada proses pendaftaran untuk calon-calon Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Soksi yang waktu penutupannya akan dilaksanakan beberapa saat menjelang munas.

"Beberapa memang sudah melakukan pendekatan ataupun pembicaraan kepada panitia tentang proses pendaftaran tersebut," ujar Ketua Penyelenggara Rapimnas Soksi Wendy Tuswandi di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat pada Minggu kemarin. 

Sekretaris Penyelenggara Rapimnas Soksi Puteri Komarudin menambahkan, Perempuan Soksi juga akan menggelar acara silaturahmi dan sarasehan di sela-sela rangkaian Rapimnas dan Munas ke-23 Soksi. Di acara itu akan ada pembahasan terkait dengan peranan perepuan dalam kancah politik terutama dalam Partai Golkar dan juga dalam lingkungan organisasi Soksi.

Puteri menyadari saat ini kuota afirmasi perempuan di DPR periode 2024-2029 baru tercapai 20 persen dari kuota minimal 30 persen di Undang-undang 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Adapun di Partai Golkar, jumlah kader perempuan sudah mencapai 21-22 persen.

"Ini sesuatu yang harus kami tingkatkan secara perlahan dari tingkatan akar rumput sampai dengan tingkatan atasnya," katanya.

3. Bahlil akan hadir dalam pembukaan Munas SOKSI

Bahlil saat pidato pembukaan Musda XI Golkar Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (10/5/2025). (Dok. YouTube Golkar Jatim TV)
Bahlil saat pidato pembukaan Musda XI Golkar Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (10/5/2025). (Dok. YouTube Golkar Jatim TV)

Lebih lanjut, Ahmadi memastikan acara puncak SOKSI yang digelar Selasa (20/5/2025) hanya untuk kalangan internal di Partai Golkar saja. Mereka tidak mengundang pihak eksternal Golkar termasuk Presiden ke-7 Joko "Jokowi" Widodo. Sebab, santer terdengar Jokowi hendak merapat ke Partai Golkar lewat ormas pendirinya lebih dulu. 

"Sampai dengan hari ini, kami memang (menggelar munas) untuk konsumsi internal ya paling keluarga besar partai. Kita lihat apakah akan ada perwakilan partai-partai politik lain yang akan diundang," kata Ahmadi. 

"(Gak ada) undangan itu," lanjut dia ketika dikonfirmasi turut mengundang Jokowi ke puncak munas esok. 

Meski begitu ia membenarkan puncak munas SOKSI akan dihadiri Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. "Oh, kalau itu (undang Pak Bahlil) sudah pasti," tutur dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Ilyas Listianto Mujib
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us