Viral Resepsi Nikah Tutup Jalan di Jaksel, Anggota DPRD DKI Buka Suara
Jakarta, IDN Times - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Purwanto, angkat bicara terkait viralnya surat edaran yang diterbitkan Lurah Srengseng Sawah pada Selasa (12/7/2022).
Purwanto mengatakan, surat terkait pernikahan anaknya tersebut mengimbau masyarakat agar tidak melewati Jalan Setu Babakan, bukan penutupan jalan.
"Saya tegaskan tidak ada penutupan jalan. Narasi yang disampaikan camat kepada para lurah dan RT sifatnya imbauan, pemberitahuan bahwa akan ada acara, dan kemungkinan akan mengalami potensi hambatan di perjalanan," kata dia kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).
"Jadi, untuk menghindari potensi hambatan tersebut, warga bisa mengambil alternatif lain, dikhawatirkan mereka harus terburu-buru ke lokasi tujuan. Itu pertama," tambahnya.
1. Purwanto sudah berkoordinasi dengan Dishub
Selain itu, Purwanto mengungkapkan, dalam pelaksanaan resepsi pernikahan nanti, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub).
"Lantas kita sepakat dan saya juga tidak mau ada penutupan jalan," ujar dia.
2. Pihak keluarga akan melakukan aksi simpatik
Menurut Purwanto, pihaknya juga akan melakukan aksi simpatik dengan mengarahkan pengguna jalan yang tetap melintas di Jalan Setu Babakan, untuk berhati-hati dan sedikit bersabar.
"Kemudian kami berikan aksi simpatik berupa pemberian bunga mawar kepada pengguna jalan. Gak ada penutupan jalan, tetap normal," kata dia.
3. Imbauan kepada warga melalui banner disebar di 20 titik
Purwanto menjelaskan, pihak keluarga juga sudah melakukan antisipasi dengan melakukan imbauan kepada warga melalui banner yang disebar di 20 titik.
"Supaya diantisipasi oleh warga bahwa kegiatan tersebut akan menimbulkan potensi macet dan gangguan aktivitas, sehingga mereka bisa dengan sangat sadar merencanakan perjalanannya di hari tersebut melalui jalan yang mana," kata dia.
4. Purwanto undang 6 ribu orang, akan ada pengaturan waktu tamu undangan
Purwanto mengaku, acara pernikahan dengan adat Betawi ini mengundang 6 ribu orang mulai dari warga hingga tokoh agama.
"Kalau kita sih siapkan undangan warga, kader, RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, 6 ribu ya, tapi gak tahu mungkin plus minus yang hadir," tutur dia.
Karena acara resepsi digelar masih dalam kondisi COVID-19, maka akan ada pengaturan jam tamu di dalam ruangan. Selain itu, karena jaraknya yang dekat, ia menyarankan tamu undangan hadir menggunakan roda dua.
"Jamnya diatur, dari pagi jam 10 sampai 10 malam. Jadi nanti per kelurahan akan menentukan jamnya mereka berangkat. Kita imbau, karena ini dekat, diupayakan menggunakan roda dua saja, tidak menggunakan roda empat. Jamnya juga diatur oleh lurah masing-masing, supaya tidak menimbulkan potensi bentrok," ujar Purwanto.
"Terus di dalam juga kita batasi supaya tidak berlama-lama, karena masih suasana PPKM untuk menghindari penumpukan juga," imbuhnya.
