Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga Kampung Bayam berunjuk rasa di depan Kampung Susun Bayam, Jakarta, Senin (21/11/2022). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi terbaru tentang nasib warga Kampung Bayam yang tinggal di sekitar Stadion Jakarta Internasional (JIS) jelang Piala Dunia U-17.

"Saya cek, ya, saya belum dapat update. Saya belum bisa menjawab itu. Nanti kalau sudah update, baru saya kasih tahu," ujarnya singkat di Balai Kota, Rabu (20/9/2023).

1. Warga dikasih waktu sampai Jumat

Warga Kampung Bayam dirikan tenda di depan Balai Kota DKI Jakarta meminta janji tinggal di Kampung Susun Bayam pada Kamis (1/12/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Pemprov DKI mengimbau warga Kampung Bayam yang mendirikan tenda di jalan sekitar Stadion Jakarta Internasional (JIS) segera pindah. Sebab JIS akan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17 yang akan digelar pada 10 November-2 Desember 2023.

"Kami dikasih waktu sampai hari Jumat karena kami masih dalam masa persidangan, kami juga sudah negoisasi dengan Pak lurah," ujar Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), Minawati saat dihubungi IDN Times, Selasa (19/9/2023).

2. Warga menolak pindah ke Rusun Nagrak

Petugas keamanan berkoordinasi melalui radio di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Wati mengatakan, pemerintah menawarkan warga Kampung Bayam pindah ke daerah lain yang terdekat atau ke Rusun Nagrak, tetapi warga menolak.

"Yang jelas, kami mencari solusi, ngapain ke rusun Nagrak, di depan mata ada rumah susun yang terdekat, ya, itu mau ke mana lagi," katanya.

3. Warga ingin tinggal di Rusun Kampung Bayam

Warga melihat salah satu unit yang akan dihuninya saat peresmian Kampung Susun Bayam oleh Gubernur DKI Jakarta di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (12/10/2022). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Wati mengatakan, ada 15 kepala keluarga yang bertahan mendirikan tenda di JIS dan ada 7 KK yang sudah kesulitan membayar kontrakan.

"Jadi kalau nanti diusir, ya, malamnya kita balik lagi, gitu saja terus," katanya.

Oleh karena itu, Wati meminta agar warga Kampung Bayam bisa masuk ke dalam rusun Kampung Bayam yang berada di dalam kawasan JIS.

"Soal biaya dan lain-lain ini belakangan, yang penting keluarga tidak terlantar, masuk dulu, solusi nanti kita carikan yang terbaik. Kami masuk dulu, nanti setelah itu bisa negosiasi, kampung akuarium itu kan masuk dulu," katanya.

Editorial Team