10 Tokoh Terkenal di Tim Pemenangan Anies-Muhaimin, Ada Bos Tokopedia

2. Leontinus Alpha Edison

Co-Kapten Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Leontinus Alpha Edison saat ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu (18/11/2023) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Leontinus ditunjuk sebagai salah satu co-captain Timnas AMIN. Dia merupakan Co-founder Tokopedia.

Pria yang akrab dipanggil Leon merupakan salah satu pendiri Tokopedia bersama William Tanuwijaya pada Agustus 2009 lalu.

Dia lahir di Pontianak pada 19 Maret 1981. Leon lulusan jujuran Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada 2003.

Leon dikenal sebagai figur dengan latar belakang yang mengerti dunia teknologi dan informasi (IT). Dia tercatat sebagai website developer di beberapa perusahaan seperti PT Signet Pratama pada 2003-2004, PT Sqiva System pada 2004-2005, dan PT Semesta Tirta Antara Raya pada 2006. Setelah itu, Leon mengembangkan jenjang kariernya menjadi General Manager di PT Indocom Mediatama.

3. Sudirman Said

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sudirman Said tercatat sebagai Co-captain atau Ketua Harian Timnas AMIN. Sudirman lahir di Brebes, Jawa Tengah pada 16 April 1963.

Sudirman pernah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia pada 2014-2016. Dia juga merupakan pendiri Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) yang mendukung percepatan pemberantasan korupsi.

Dia juga pernah ditunjuk sebagai Deputi Bidang Kombunikasi, Informasi, dan Hubungan Kelembagaan untuk bencana tsunami Aceh.

Sudirman merupakan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada 1990. Dia dipilih sebagai Ketua Umum Ikanas Keuangan-STAN untuk periode 2013-2016.

4. Al Muzzammil Yusuf

Politikus PKS Al Muzzammil Yusuf (tengah) (Instagram/almuzzammil.yusuf)

Al Muzzammil Yusuf juga ditunjuk menjadi Co-Captain Timnas AMIN. Ia merupakan politisi yang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera).

Dia juga merupakan deklarator dan Ketua Umum pertama PKS.

5. Thomas Trikasih Lembong

IDN Times/Auriga Agustina

Pria yang akrab dipanggil Tom Lembong ini didapuk menjadi Co-captain Timnas AMIN. Dia adalah wirausahawan dan investor.

Dia pernah diangkat menjadi Menteri Perdagangan oleh Presiden Joko Widodo pada 2015-2016. Kemudian dia ditunjuk sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (2016-2019).

6. Yusuf Muhammad Martak

Penanggung Jawab Reuni Aksi 212 Yusuf Martak dalam konferensi pers Reuni 212 (dok Istimewa)

Salah satu Co-captain Timnas AMIN yakni Yusuf Muhammad Martak. Yusuf merupakan Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama sekaligus Ketua Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212.

Yusuf Martak orang dekat Rizieq Shihab dan tokoh penggerak Aksi Bela Islam 212. Dia terlibat dalam aksi besar kasus penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, akhir tahun 2016 lalu.

7. Ki KRT H Lebdo Nagoro Anom Suroto (Co-captain)

(YouTube)

Ki Anom Suroto juga ditunjuk menjadi Co-captain Timnas AMIN. Lahir pada 11 Agustus 1948, Ki Anom merupakan seorang dalang wayang kulit.

Ki Anom mulai terkenal sebagai dalang sekitar tahun 1975-an. Ilmu pedalangan dipelajarinya sejak umur 12 tahun dari ayahnya sendiri, Ki Sadiyun Harjadarsana. Selain itu, secara langsung dan tak langsung ia banyak belajar dari Ki Nartasabdo dan beberapa dalang senior lainnya.

Dalang laris itu juga pernah belajar di Kursus Pedalangan yang diselenggarakan Himpunan Budaya Surakarta (HBS), belajar secara tidak langsung dari Pasinaon Dalang Mangkunegaran (PDMN), Pawiyatan Kraton Surakarta, bahkan pernah juga belajar di Habiranda, Yogyakarta.

8. Gede Widiade

Presiden Persiba, Gede Widiade. (Instagram/@widiadegede).

Gede Widiade dipercaya menjadi Bendahara Umum Timnas AMIN. Ia merupakan pria kelahiran Tuban yang didaulat menjadi Direktur Utama Persija Jakarta, dengan prestasi terbaik gelar juara Liga 1 2018.

Di waktu yang bersamaan, Persija juga berjaya pada turnamen Boost Sport Fix Super Cup di Malaysia dan Piala Presiden.

Kemudian Gede mundur dari manajemen Persija pada 2019, dan melanjutkan kariernya sebagai pengelola klub dengan menjadi pemilik saham mayoritas Persiba Balikpapan yang berkiprah di Liga 2.

9. Mohammad Jumhur Hidayat

Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Moh Jumhur Hidayat dan sejumlah anggota serikat pekerja lainnya mewakili serikat pekerja Hotel Sultan mendatangi kantor Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Senin (13/11/2023). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Mohammad Jumhur Hidayat juga tercatat sebagai salah satu Co-captain Timnas AMIN. Ia merupakan aktivis pergerakan dan pemberdayaan masyarakat yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI. Dia diangkat pada tanggal 11 Januari 2007 dan diberhentikan pada tanggal 11 Maret 2014 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pemberhentian Jumhur Hidayat sebagai Kepala BNP2TKI tersebut menyusul keputusannya menyalurkan aspirasinya ke PDIP, yang saat itu mengkampanyekan ingin melaksanakan ajaran Trisakti Bung Karno yaitu Berdaulat dalam Politik, Berdikari dalam Ekonomi dan Berkepribadian dalam Kebudayaan.

Dalam Pemilu Presiden 2014, Jumhur termasuk relawan Jokowi sebagai Koordinator Aliansi Rakyat Merdeka (ARM), namun karena menganggap penerapan Trisakti Bung Karno oleh Pemerintah Joko Widodo itu menyimpang, maka Jumhur memilih tidak aktif dalam kegiatan dukung mendukung dan lebih berkonsentrasi pada dunia bisnis.

Jumhur sendiri sudah menjadi aktivis sejak Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Bahkan dia pernah dipenjara pada tahun 1989-1992 karena terlibat dalam aksi mahasiswa yang menolak kedatangan Menteri Dalam Negeri, Rudini.

10. Nihayatul Wafiroh

Anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Nihayatul Wafiroh (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Nihayatul Wafiroh yang dikenal sebagai aktivis perempuan dipercaya menjadi Co-Captain Timnas AMIN. Nihayatul juga pernah menjadi anggota DPR Komisi IX periode 2014–2019.

Perempuan kelahiran Banyuwangi ini lahir dari lingkungan pendidikan pesantren. Dia pernah mengenyam pendidikan di Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang.

Nihayatul menempuh pendidikan sarjana di UIN Sunan Kalijaga. Dia melanjutkan studi S2-nya di University of Hawaii di Manoa, Amerika Serikat.

Setelah lulus, dia kemudian melanjutkan pendidikan S3 di ICRS UGM Yogyakarta dan lulus pada tahun 2016.

Sebelum memutuskan untuk terjun di dunia politik, Nihayatul Wafiroh dikenal sebagai figur yang memperhatikan berbagai isu perempuan, khususnya terkait seksualitas dan kesehatan.

Selain itu, dia juga aktif dalam forum perempuan seperti pada Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI).

Baca Juga: Anies dan Cak Imin Bakal Kembangkan 14 Kota agar Mirip Jakarta