ISIS berusaha lakukan serangan ke gereja di Suriah setelah lengsernya al-Assad
Yunani mengutuk serangan bom bunuh diri di gereja Ortodoks Yunani Mar Elias di Damaskus, Suriah
ISIS targetkan kaum minoritas agama di Suriah dengan serangan terbaru mereka
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 20 orang tewas dan puluhan lainnya terluka usai bom bunuh diri meledak di Gereja Mar Elias di lingkungan Dweila, Damaskus, Suriah. Ini merupakan insiden bom bunuh diri pertama usai Bashar al-Assad lengser.
Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan, pengebom bunuh diri itu adalah anggota ISIS. Dia memasuki gereja, melepaskan tembakan dan meledakkan rompi peledaknya.
Sumber keamanan mengatakan, 2 orang terlibat dalam serangan itu, termasuk yang meledakkan dirinya.
Sesudah lengsernya al-Assad, ISIS berupaya beberapa kali untuk menyerang gereja-gereja di Suriah. Namun, ini adalah kali pertama mereka berhasil melakukannya.
Dilansir dari AsiaOne, Senin (23/6/2025), Kantor berita pemerintah Suriah mengutip kementerian kesehatan yang mengatakan bahwa 52 orang juga terluka dalam ledakan itu.
Siaran langsung dari lokasi oleh pertahanan sipil Suriah, White Helmets, menunjukkan pemandangan kehancuran dari dalam gereja, termasuk lantai berlumuran darah dan bangku-bangku serta batu bata yang hancur.
Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, yang memimpin serangan terhadap Assad sebelum mengambil alih pada bulan Januari untuk fase transisi, telah berulang kali mengatakan bahwa ia akan melindungi kaum minoritas.
Sementara itu, pemerintah Yunani mengutuk keras serangan ini. "Kami dengan tegas mengutuk bom bunuh diri teroris yang menjijikkan di Gereja Ortodoks Yunani Mar Elias di Damaskus, Suriah," kata Kementerian Luar Negeri Yunani.
"Kami menuntut agar otoritas transisi Suriah mengambil tindakan segera untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat dan menerapkan langkah-langkah untuk menjamin keselamatan komunitas Kristen dan semua kelompok agama, yang memungkinkan mereka untuk hidup tanpa rasa takut," imbuh mereka.
ISIS sebelumnya telah menargetkan kaum minoritas agama di Suriah. Serangan mereka termasuk pada peziarah Syiah di Sayeda Zainab pada tahun 2016, salah satu pemboman paling terkenal selama pemerintahan Assad.
Serangan terbaru ini menggarisbawahi kemampuan kelompok tersebut untuk terus mengeksploitasi celah keamanan, meskipun kendali teritorialnya runtuh dan upaya kontraterorisme telah dilakukan selama bertahun-tahun.