4 Wilayah Sengketa Ini Bisa Picu Perang Kapanpun

Mungkin belum banyak yang tahu bahwa wilayah ini juga jadi bahan sengketa. Arunachal Pradesh merupakan dataran tinggi yang disengketakan antara India dan Tiongkok. Terdapat kesepakatan antara New Delhi dan Beijing untuk melarang pejabat tinggi dari kedua negara maupun asing untuk memasuki wilayah sengketa ini.

Perang dapat saja terjadi antara kedua negara, terutama dalam menentukan siapa yang lebih mendominasi kawasan di Asia. Beberapa langkah provokatif dilakukan oleh India untuk memperkuat klaimnya atas wilayah ini. Salah satunya dengan mengundang Dalai Lama untuk melakukan kunjungan religius di wilayah sengketa tersebut.

Wilayah laut yang kaya dengan sumber daya alam ini menjadi sengketa negara-negara ASEAN dengan Tiongkok. Beberapa langkah provokatif dilancarkan Tiongkok dengan membuat pulau buatan di kawasan yang disengketakan tersebut. Mereka berdalih wilayah tersebut sebagai wilayah tradisionalnya.

Bila terjadi konflik, Tiongkok tidak hanya harus menghadapi negara-negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Indonesia, tapi juga Amerika Serikat. Sebab, Filipina merupakan sekutu non-anggota NATO. Selain itu juga terdapat pangkalan militer Amerika Serikat di Filipina.

Al Haram Al Sharif atau dikenal sebagai Kompleks Masjid Alaqsa merupakan tempat suci bagi tiga agama sekaligus yaitu Islam, Nasrani, dan Yahudi. Area ini pun menjadi sengketa antara Israel dengan Palestina. Israel kerap melarang umat Islam beribadah di sana. 

Perebutan wilayah ini juga bagian dari konflik antara keduanya sejak tahun 1940an. Konflik ini dimulai sejak pembubaran British Mandatory Palestine (Pemerintahan Jajahan Inggris untuk Palestina) dan pembagian tanah antara Israel dengan Palestina.

Utusan PBB untuk Timur Tengah meyakini bahwa konflik dan ketegangan apapun yang sifatnya lokal di tanah suci dapat meluas hingga penjuru dunia terutama Dunia Islam. Terutama dengan kehadiran Amerika Serikat yang  dapat menyeret Russia dan Iran ke dalamnya.

Semenanjung Korea menjadi salah satu wilayah yang rawan konflik. Terutama provokasi yang terus dilakukan Korea Utara terhadap Amerika Serikat dan Sekutunya. Korea Utara diberitakan terus melakukan pengembangan nuklir dan rudal jarak jauhnya (Intercontinental Ballistic Missiles) hingga mencapai kota-kota utama di Pantai Barat Amerika Serikat.

Perang dapat kapan saja terjadi bila dinginkan oleh Pemimpin Tertinggi Korea Utara. Karena segala keputusan dan kebijakan sepenuhnya dimiliki Pemimpin Tertinggi, keputusan untuk perang dapat mudah diambil oleh Korea Utara tanpa melewati izin dari Parlemen seperti di negara-negara demokratis.