Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Adik Kim Jong Un Tuduh Korsel Sebarkan Propaganda Lagi

Lapangan Kim Il-sung dan di seberang Sungai Taedong, Menara Juche - Pyongyang. ( Xiehechaotian, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menuding Korea Selatan (Korsel) mengirim selebaran agitasi politik dan menjatuhkannya di dekat perbatasan Korut.
 
"Pada 16 November, beragam jenis selebaran agitasi politik dan hal-hal kotor yang dikirim oleh 'sampah' Korsel dijatuhkan di sejumlah daerah dekat perbatasan selatan dan bahkan di daerah pedalaman Korut,” kata Kim, seperti dikutip kantor berita KCNA, dilansir dari ANTARA, Senin (18/11/2024).

Menurut Kim Yo Jong, yang juga adalah Wakil Direktur Departemen Komite Sentral Partai Buruh, dinas keamanan dilibatkan dalam pencarian, pengumpulan serta pemusnahan selebaran tersebut.

“Distrik-distrik terkait sudah diamankan,” ucap dia.

1. Korsel selalu melakukan tindakan memalukan

ilustrasi bendera Korea Utara (Pixabay.com/Chickenonline)

Kim Yo Jong mengecam keras tindakan Korea Selatan dan menyebutnya "memalukan dan kotor". Ia menambahkan bahwa aksi tersebut tidak sesuai dengan peringatan berulang kali yang dikemukakan pemerintah Korut.

“Mereka yang bertanggung jawab atas insiden tersebut harus ‘membayar harga mahal’,” tegas dia.

2. Hubungan dua Korea makin memburuk

Bendera Korea Utara dan Korea Selatan / Ilustrasi Freepik

Hubungan Seoul dan Pyongyang memburuk pada pertengahan Oktober, ketika Korea Utara memutus jalan raya dan rel kereta yang terhubung dengan Korea Selatan.

Korut juga membuat amendemen konstitusi, yang menggambarkan Korea Selatan sebagai negara yang bermusuhan.

3. Korut menilai Korsel tak bisa lagi diajak kerja sama untuk unifikasi

Potret Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol (instagram.com/sukyeol.yoon)

Pyongyang menyatakan tidak bisa lagi menganggap Korsel sebagai mitra dalam perjuangannya untuk penyatuan.

Sebaliknya, Korut berencana menjalin hubungan dengan Korsel seperti halnya dengan negara musuh lainnya, dengan mengakui keberadaan Korea Utara dan Korea Selatan sebagai dua negara independen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us