Buenos Aires, IDN Times - Pemerintah Argentina berencana untuk meningkatkan upah minimum di negaranya meski masih didera pandemik COVID-19. Selain itu, upah minimum tidak naik secara langsung melainkan akan dinaikkan secara berkala hingga awal tahun 2022 mendatang.
Keputusan ini diberlakukan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Argentina yang terimbas tingginya angka inflasi dan berdampak naiknya harga kebutuhan pokok.
Pada hari Selasa (27/04/2021) Pemerintah Argentina melalui Ketua Kabinet Santiago Cafiero dan Menteri Tenaga Kerja, Claudio Moroni telah menyetujui penaikkan upah minimun sebesar 35 persen. Pada pertemuan tersebut juga dihadiri perwakilan dari serikat pekerja dan persatuan pengusaha untuk menentukan persetujuan diberlakukannya kebijakan baru ini.
Namun peningkatan upah minimun diketahui akan ditingkatkan secara berkala mulai bulan April ini hingga Februari 2022. Berdasarkan persetujuan dari serikat pekerja dan pebisnis akan meningkatkan upah 9 persen pada April, 4 persen pada Mei, 3 persen pada Juni dan 5 persen dari September hingga Februari, dilansir dari Pagina12.
Mengutip dari Telam, serikat pekerja yang hadir dalam acara tersebut terdiri dari CGT, CTA, dan UIA menyetujui keputusan peningkatan upah 35 persen dari upah minimum saat ini. Maka nantinya upah minimum di Argentina akan naik menjadi 29.160 peso Argentina atau sebesar 296 dolar AS per bulannya. Sedangkan upah minimum yang berlaku hingga akhir Maret lalu hanya sebesar 21.600 peso.
Di sisi lain, nantinya upah bantuan bagi pengangguran juga akan ditingkatkan dengan jumlah yang sama yakni 35 persen. Peningkatan upah ini juga diberlakukan lantaran upah minimum yang ada saat ini disebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum warga yang mencapai 25.685 peso atau 260 dolar AS dalam satu bulan, dilansir dari El Diario.
Melaporkan dari Telam, pada acara pertemuan tersebut Ketua Kabinet Santiago Cafiero mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari seluruh pihak dan disetujuinya peningkatan upah minimum ini. Cafiero juga berkata apabila "Ini akan berdampak besar pada realita yang ada yakni momok kemiskinan serta masalah tersebut hanya dapat diselesaikan dengan kerja keras bukan dengan jalan pintas."
Berdasarkan skenario peningkatan upah berkala ini, Menteri Tenaga Kerja Claudio Moroni mengatakan jika Dewan Upah nantinya akan kembali mengadakan pertemuan pada September mendatang untuk mengevaluasi perubahan situasi yang ada.
Selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Argentina, peningkatan upah ini juga jadi senjata untuk mengatasi terus naiknya harga kebutuhan pokok akibat inflasi. Berdasarkan data resmi pemerintah setempat, pada tahun lalu upah di Argentina naik 33 persen namun inflasi juga naik hingga 36,1 persen, dilansir dari El Diario.