Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio. (Matt Johnson from Omaha, Nebraska, United States, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, mengancam akan meninggalkan proses perundingan damai Rusia-Ukraina jika kedua pihak tidak benar-benar ingin mengakhiri konflik.  

"Kami butuh menyelesaikannya di sini sekarang dalam hitungan hari. Apakah ini dapat diselesaikan dalam jangka pendek? Karena jika tidak, kami akan pergi meninggalkan perundingan damai ini begitu saja," tutur Rubio pada Jumat (18/4/2025). 

Presiden AS, Donald Trump, sempat marah kepada Presiden Rusia Vladimir Putin karena mempertanyakan kredibilitas Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Ia menyebut pernyataan tersebut akan menunda persetujuan gencatan senjata di Ukraina. 

1. Minta Rusia dan Ukraina segera setujui gencatan senjata

Rubio mengungkapkan bahwa semua pihak harus segera menentukan persetujuan gencatan senjata di Ukraina yang dapat dicapai secara realistis. 

"Kami masih memiliki prioritas lain yang patut untuk dipikirkan. AS sudah membantu Ukraina dalam 3 tahun terakhir dan kami ingin mengakhirinya dan ini bukan perang kami," terangnya, dilansir dari The Moscow Times.

Ia menambahkan, dialog mengenai perdamaian di Ukraina dengan sejumlah pemimpin Eropa akan sangat membantu dan konstruktif. 

"Kami berharap rekan kami di Eropa dapat terus membantu proses ini. Saya pikir Inggris, Prancis, dan Jerman dapat membantu kami untuk memindahkan 'bola' ini dan semakin mendekati ke arah resolusi damai," tambahnya. 

2. Rusia klaim ada progres dari upaya negosiasi damai

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di