Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China: Taliban Ingin Berdialog dengan Seluruh Dunia

Pasukan Taliban berpatroli di jalan raya sehari setelah penarikan pasukan AS dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.
Pasukan Taliban berpatroli di jalan raya sehari setelah penarikan pasukan AS dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan bahwa Taliban sangat ingin berdialog dengan seluruh dunia. Wang juga menyampaikan bahwa masyarakat internasional harus membantu pembangunan di Afghanistan.

Dalam pidato yang disampaikan melalui tautan video pada Rabu (27/10/2021), Wang menyatakan kesiapan China untuk menjadi tuan rumah dialog dengan Taliban serta negara tetangga Afghanistan.

"Taliban sangat ingin berdialog dengan dunia,” kata Wang, dikutip dari The Straits Times.

1. China menjadi negara yang paling awal menawarkan bantuan kepada Taliban

Tentara Taliban terlihat di salah satu alun-alun utama kota di Kabul, Afghanistan, Rabu (1/9/2021). ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS.
Tentara Taliban terlihat di salah satu alun-alun utama kota di Kabul, Afghanistan, Rabu (1/9/2021). ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS.

Video Wang disampaikan ketika negara tetangga Afghanistan menggelar konferensi di Iran. Pertemuan serupa pernah terjadi pada September lalu di Pakistan, bertujuan membangun perdamaian serta stabilitas di Afghanistan.

Turut hadir pada konferensi adalah Menteri Luar Negeri (Menlu) Pakistan, Iran, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Ada pun Menlu China dan Rusia hadir secara virtual.

Sebagai informasi, China tidak mengirimkan pasukannya untuk memerangi Taliban dalam dua dekade terakhir. Sejak peralihan kekuasaan terjadi di Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu, seiring Amerika Serikat (AS) dan aliansinya menarik pasukan, China menjadi negara yang paling pertama menawarkan bantuan kepada Taliban.

Di sisi lain, negara-negara Barat sedang mengupayakan keterlibatan dengan Taliban dalam pendistribusian bantuan kemanusiaan, tanpa memberikan pengakuan kepada mereka. AS dan banyak lembaga donor enggan memberikan uang hingga Taliban membuktikan bahwa janji-janji reformasinya bukan sebatas rektorika.

2. Iran minta Taliban menghargai etnis minoritas

Anggota Taliban mengarahkan senjatanya ke arah pengunjuk rasa, saat warga berdemo dan menyerukan slogan selama protes anti-Pakistan, dekat kedutaan Pakistan di Kabul, Afghanistan, Selasa (7/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.
Anggota Taliban mengarahkan senjatanya ke arah pengunjuk rasa, saat warga berdemo dan menyerukan slogan selama protes anti-Pakistan, dekat kedutaan Pakistan di Kabul, Afghanistan, Selasa (7/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mendukung Taliban untuk membentuk pemerintahan yang inklusif.

Komunikasi antara pejabat Iran dengan Taliban menjadi fenomena menarik, sebab selama 20 tahun terakhir Taliban yang beraliran sunni melihat Iran yang didominasi syiah sebagai musuh. Pada Juli lalu, Teheran juga menjadi tuan rumah perwakilan pemerintah Afghanistan di bawah rezim Ashraf Ghani dengan komite politik Taliban.

Pada saat yang sama, Iran juga mengkritik Taliban karena mengucilkan etnis minoritas dari pemerintahan.

3. China disebut tidak akan jadi negara pertama yang mengakui Taliban

Pasukan Taliban berpatroli di sebuah landasan sehari setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan, Selasa (31/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.
Pasukan Taliban berpatroli di sebuah landasan sehari setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan, Selasa (31/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Menanggapi manuver China, pakar Asia Selatan di China Institute of Contemporary International Relations (CICR), Hu Shisheng, yakin bahwa Beijing tidak akan menjadi negara pertama yang mengakui pemerintahan Taliban.

Dikutip dari Reuters, menurut Hu, China akan melegitimasi Taliban kalau negara tetangganya seperti Pakistan, Rusia, dan Iran telah mengakuinya terlebih dahulu.

“Segalanya akan berbeda ketika empat negara China, Pakistan, Rusia dan Iran mencapai konsensus mengenai hal ini. (Yang pasti) kami tidak akan menjadi yang pertama,” ujar Hu dalam Beijing Xiangshan Forum.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us