Dituduh Korupsi dan Pimpin Pemberontak, Iran Hukum Mati Warga Swedia

Jakarta, IDN Times - Mahkamah Agung Iran, pada Minggu (13/3/2023), mengonfirmasi bahwa Habib Farajollah Chaab akan dihukum mati.
Chaab merupakan sosok yang memiliki kewarganegaraan ganda, memegang paspor Swedia dan Iran. Dia dituduh melakukan korupsi dan memimpin kelompok pemberontak.
1. Penguatan hukuman mati untuk warga Swedia-Iran

Iran menangkap Habib Chaab pada Oktober 2020. Dia saat itu diketauhi menghilang ketika berkunjung ke Turki, kemudian terlihat diadili di Teheran. Pada 6 Desember, Chaab dijatuhi hukuman mati karena kesalahan yang telah dituduhkan kepadanya.
Dilansir RFI, Mahkamah Agung Iran menguatkan putusan tersebut dan menyetujui hukuman mati yang dijatuhkan kepada Chaab.
Dalam penjelasan yang diberikan oleh media Iran, Chaab dihukum karena membentuk, mengelola, dan memimpin kelompok pemberontak Harakat al-Nidal. Ini termasuk rancangan dan pelaksanaan berbagai operasi teroris di provinsi Khuzestan.
Harakat al-Nidal dituduh bekerja sama dengan kelompok teroris lain, termasuk serangan bom pada 2018 terhadap parade militer di Ahvaz, ibu kota provinsi Khuzestan. Serangan itu dijelaskan pihak berwenang menewaskan 25 orang dan melukai sekitar 250 orang.
2. Swedia sebut hukuman mati tidak manusiawi
Iran melihat kelompok Harakat al-Nidal sebagai gerakan teroris. Jaksa Iran menyebut tujuan organisasi itu adalah disintegrasi Khuzestan dari Iran.
Dalam penuntutan, para pemimpin Harakat al-Nidal yang berada di Denmark, Belanda, dan Swedia dituduh menerima dukungan keuangan dan logistik dari Arab Saudi.
Dilansir RFE/RL, tidak diketahui kapan hukuman mati akan dilaksanakan untuk Habib Chaab. Otoritas Iran secara teratur menghindari pengungkapan informasi dasar tentang penahanan, persidangan, dan proses hukum lain, termasuk dalam banyak kasus hukuman mati.
Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, mengecam hukuman mati itu. Dia menyebut bahwa hukuman mati tidak manusiawi dan Swedia beserta Uni Eropa mengutuk penggunaan hukuman tersebut.
Billstrom mejelaskan, Kementerian Luar Negeri Swedia dan Kedutaan Swedia di Teheran saat ini sedang bekerja secara intensif untuk mendapatkan kejelasan informasi lebih lanjut.
3. Iran hukum mati tiga terdakwa warga negara ganda

Habib Chaab juga dikenal sebagai Habib Asyud. Ia mengaku telah ditipu setelah meninggalkan Swedia. Chaab juga telah ditayangkan oleh televisi pemerintah Iran, di mana dia disebut mengaku bertanggung jawab atas serangan parade militer 2018 dan bekerja dengan dinas intelijen Saudi.
Dilansir AFP, sejak awal tahun ini, Teheran telah menjatuhkan hukuman mati atas tuduhan terkait keamanan, termasuk tiga warga negara ganda. Salah satunya Habib Chaab.
Pada Januari, Iran mengeksekusi Alireza Akbari, mantan pejabat Iran berkewarganegaraan Inggris yang dihukum karena tuduhan spionase.
Pada Februari, Teheran menjatuhkan hukuman mati pada warga Jerman-Iran bernama Jamshid Sharmahd, atas hubungannya dengan pengeboman masjid pada 2008. Untuk Jamshid Sharmahd, hukuman mati itu sedang menunggu konfirmasi dari Mahkamah Agung.
Menurut kelompok hak asasi manusia Amnesty International, Iran mengeksekusi lebih banyak orang setiap tahunnnya daripada negara lain kecuali China.