Donald Trump Rilis 80 Ribu Halaman Berkas Pembunuhan John F Kennedy

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merilis 80 ribu halaman berkas rahasia tentang pembunuhan mantan Presiden John F Kennedy pada Selasa (18/3/2025). Berkas tersebut berisi dokumen rahasia yang sebelumnya belum pernah dibuka ke publik. Perilisan diumumkan Trump saat mengunjungi Kennedy Center, Washington DC pada Senin (17/3/2025).
Pengumuman ini langsung memicu kerja lembur para pengacara di Departemen Kehakiman AS untuk menyiapkan perilisan. Direktur Intelijen Nasional AS, Tulsi Gabbard, memimpin tim yang bertanggung jawab atas perilisan berkas ini.
"Masyarakat telah menunggu hal ini selama puluhan tahun. Saya sudah memerintahkan tim saya untuk merilis semuanya," ucap Trump, dilansir The Guardian.
1. Detail berkas baru yang terungkap
Berkas digital yang dirilis memuat memo-memo rahasia, termasuk hasil wawancara peneliti Komisi Warren pada 1964. Salah satu memo penting berisi wawancara dengan pegawai CIA, Lee Wigren, yang mengungkap ketidaksesuaian data pernikahan antara wanita Soviet dan pria Amerika.
FBI menemukan 2.400 berkas baru setelah perintah eksekutif Trump. Berkas tersebut menambah total dokumen menjadi 80 ribu halaman, termasuk dokumen Departemen Pertahanan AS tahun 1963 tentang Perang Dingin dan keterlibatan AS di Amerika Latin.
Beberapa dokumen memuat teori tentang kepulangan Oswald dari Uni Soviet pada 1962. Teori tersebut menyatakan Oswald kembali dengan niat membunuh Kennedy yang saat itu sangat populer.
Dokumen Departemen Pertahanan juga membahas hubungan pemimpin Kuba, Fidel Castro dan AS. Laporan menyebutkan Castro tidak akan memicu perang dengan AS atau mengambil tindakan yang membahayakan rezimnya secara langsung.
2. Riwayat pengungkapan berkas sebelumnya
Arsip Nasional AS telah melakukan tiga kali perilisan berkas pada 2017 saat periode pertama Trump. Salah satu dokumen penting saat itu adalah memo CIA 1975 yang menyatakan Oswald tidak terkait dengan badan intelijen.
Berkas sebelumnya mengungkap pengawasan CIA terhadap Oswald selama empat tahun sebelum penembakan. Mereka mengawasi pergerakan Oswald di Mexico City, termasuk pertemuannya dengan mata-mata Kuba dan Rusia.
"Setiap ada berkas baru, selalu ada temuan menarik yang melengkapi gambaran besar kasus ini. Misteri pembunuhan Kennedy terus terkuak sedikit demi sedikit. Kasus ini membuka tabir sejarah di masa puncak Perang Dingin," ujar Rex Bradford, presiden Mary Ferrell Foundation, dilansir Washington Post.
Berkas sebelumnya juga mengungkap peran pejabat CIA dalam kasus ini. Direktur CIA Allen Dulles dan kepala kontra intelijen James Angleton terbukti berusaha menghambat penyelidikan Komisi Warren.
3. Para ahli ragu perilisan akan berdampak signifikan
Para ahli meragukan berkas terbaru akan mengubah kesimpulan utama kasus ini. Fakta dasar tetap menunjukkan Oswald menembak Kennedy dari gedung penampungan buku sekolah saat iring-iringan presiden melewati Dealey Plaza.
Arsip Nasional AS telah merilis 99 persen berkas pembunuhan Kennedy ke publik sejak 2023. CIA, Pentagon, dan Departemen Luar Negeri AS masih menahan beberapa dokumen untuk melindungi identitas informan yang masih hidup, dilansir CNN.
Para peneliti masih mempelajari jejak aktivitas Oswald di Mexico City. Mereka ingin memastikan apakah ada kontak antara Oswald dan pihak lain yang menginginkan kematian Kennedy.
Trump juga berjanji merilis berkas pembunuhan Robert F Kennedy dan Martin Luther King Jr. Ketiga pembunuhan tokoh berpengaruh AS pada era 1960-an tersebut masih menyimpan banyak misteri hingga saat ini