Duh, Koalisi Saudi Diduga Langgar Gencatan Senjata di Yaman
Jakarta, IDN Times - Koalisi pimpinan Arab Saudi dilaporkan telah melanggar gencatan senjata di Yaman, ungkap Kantor Berita Yaman, SABA, pada Minggu (3/4/2022), dilansir Al Mayadeen.
Sumber tersebut mengonfirmasi bahwa koalisi Saudi menargetkan serangan di lokasi Tentara Yaman dan Komite Populer di wilayah Al-Jawf dengan menggunakan tiga roket Katyusha.
Sebuah pesawat pengintai agresi juga melancarkan serangan ke lokasi angkatan bersenjata di wilayah Taiz.
1. Penembakan juga terjadi di wilayah lain
.jpg)
Beberapa penembakan lainnya juga terjadi di Najran. Pasukan koalisi dilaporkan menembaki tentara yang ada di wilayah itu. Sementara, pesawat pengintai agresi berpatroli di langit wilayah Saada.
Gencatan senjata antara koalisi pimpinan Saudi dan kelompok Houthi mulai berlaku sehari sebelumnya yakni pada Sabtu, pukul 7 malam waktu setempat. Langkah itu dimaksudkan untuk menangguhkan semua operasi militer ofensif darat, udara, dan laut, menurut Utusan PBB untuk Yaman Hans Grundberg.
2. Gencatan senjata direncanakan selama dua bulan
Gencatan senjata dalam konflik Yaman yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diumumkan pada Jumat. Utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, mengatakan gencatan senjata akan dilakukan selama dua bulan, dan bisa diperpanjang.
Dia mengatakan akan mengintensifkan kerja sama dengan beberapa pihak untuk mencapai gencatan senjata permanen. Gencatan senjata juga dimaksudkan untuk mengatasi langkah-langkah ekonomi dan kemanusiaan yang mendesak dan melanjutkan proses politik.
"Saya meminta para pihak untuk sepenuhnya mematuhi dan menghormati Gencatan Senjata dan elemen-elemennya dan untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk segera mengimplementasikannya," kata Grundberg, dilansir Anadolu Agency.
3. Yaman berkomitmen mematuhi gencatan senjata
Sebelumnya, Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara angkatan bersenjata Yaman, mengungkapkan komitmen negaranya pada gencatan senjata yang ditengahi PBB tersebut. Dia ingin tetap mematuhinya selama pihak-pihak lainnya juga menghormati kesepakatan itu.
“Kami mengumumkan berlakunya gencatan senjata kemanusiaan dan militer dan komitmen kami untuk penghentian operasi militer secara komprehensif selama pihak lain mematuhi ini,” kata Yahya Saree di Twitter pada Sabtu.
