Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Eks Bos Kartel Los Zetas di Oaxaca Dihukum 91 Tahun Penjara

El Cabrito saat ditangkap oleh personel militer Meksiko. (twitter.com/laredcincoradio)
El Cabrito saat ditangkap oleh personel militer Meksiko. (twitter.com/laredcincoradio)

Jakarta, IDN Times - Seorang mantan pemimpin Kartel Los Zetas di Oaxaca bernama Marco Carmona Hernández alias El Cabrito pada Selasa (4/1/2022) resmi dikenai hukuman penjara. Pasalnya, mantan pemimpin kartel paling brutal di Meksiko itu diketahui terbukti terlibat kasus pembunuhan dan penculikan.

Sementara itu, Los Zetas dikenal sebagai kartel narkoba paling brutal dan sadis yang tak segan-segan membunuh siapapun. Bahkan, kartel narkoba ini disebut bertanggung jawab atas pembunuhan massal di Tamaulipas, Nuevo Leon dan Coahuila di tahun 2011. 

1. Mendapatkan hukuman hingga 91 tahun penjara

Kantor Kejaksaan Meksiko (FGR) resmi menjatuhkan hukuman kepada Marco Carmona Hernández alias El Cabrito terkait berbagai kasus kekerasan di Oaxaca. Bahkan, secara total hukumannya mencapai 91 tahun penjara.

Di samping melakukan berbagai aksi penculikan dan pembunuhan, El Cabrito juga sudah disanksi lantaran melakukan berbagai aktivitas kriminal lainnya selama menjadi pemimpin Los Zetas di Oaxaca. 

El Cabrito sudah terbukti menjadi otak di balik penculikan dan pembunuhan sadis kepada seorang istri tentara Meksiko (Sedena) bernama Yahaira Guadalupe Bahena López di tahun 2011 lalu, dilansir dari Mexico News Daily

2. El Cabrito dalang di balik pembunuhan Yahaira Guadalupe Bahena Lopez

Dilaporkan dari La Jornada, Carmona sudah ditangkap oleh militer Meksiko pada 2011 silam. Setelah ditangkap, Carmona mengakui seluruh perbuatannya termasuk keterlibatannya dalam sejumlah kasus penculikan dan pembunuhan. 

Sementara, kasus penculikan dan pembunuhan kepada Yahaira Guadalupe Bahena López sempat mengejutkan publik Meksiko. Hal ini setelah ibu Bahena menjadi viral usai memutuskan mencari anaknya yang hilang seorang diri lantaran tak kunjung ditemukan. 

Hasil pencarian ibu Bahena mengarahkannya ke penjara Perote di Veracruz, yang menjadi tempat ditahannya El Cabrito. Setelah itu, Carmona mengakui bahwa memang menugaskan anak buahnya untuk membunuh Bahena. 

Bos Los Zetas di Oaxaca itu mendapatkan kabar dari kepolisian bahwa Bahena dan suaminya adalah anggota kartel La Familia Michoacana. Pasalnya, Bahena diketahui berasal dari Michoacan dan disebut hendak membawa pasukannya untuk menguasai Oaxaca. 

3. Pelaku pembunuhan Bahena lainnya sudah mendapat hukuman 20 tahun penjara

Insiden penculikan diketahui terjadi pada 13 April 2011, di mana saat itu pasukan dari El Cabrito langsung membobol rumah Bahena di Tlacolula, Oaxaca. Meskipun, Bahena dan suaminya sebenarnya bukan anggota kartel rival, dilaporkan dari Mexico News Daily

Di saat yang bersamaan, eks anggota Los Zetas lainnya yang bernama Encarnación Martínez Colorado dan bersama El Sapo juga mengakui jika telah membunuh Bahena. Bahkan, ia juga mengakui sudah melakukan penyiksaan seksual dan kemudian memenggal kepalanya. 

Diketahui ibu Bahena telah melakukan pencarian mayat anaknya selama beberapa tahun. Setelah mendapat bantuan dari EAAF (Equipo Argentino de Antropología Forense) akhirnya mayat anaknya berhasil ditemukan dari hasil tes DNA dengan kondisi terpenggal. 

Kendati demikian, Encarnación Martínez mengaku perbuatannya itu hanya untuk melaksanakan perintah dari El Cabrito. Atas perbuatan bejatnya kepada Yahaira Guadalupe Bahena López, ia resmi dikenai hukuman 20 tahun penjara, dikutip dari Milenio

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us