Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera Filiphina. (unsplash.com/iSawRed)

Jakarta, IDN Times – Filipina siap berdialog dengan China terkait isu Laut China Selatan. Menteri Luar Negeri Filipina, Enrique Manalo, mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk membuat kesepakatan diplomatik baru dengan China guna meredakan ketegangan di wilayah tersebut.

"Jika memang ada kesepakatan seperti itu, maka kesepakatan itu harus konsisten dengan posisi kami, yaitu bahwa kesepakatan tersebut tidak akan memengaruhi hak kedaulatan kami. Jadi, tentu saja, ada kemungkinan," kata Manalo kepada Nikkei Asia, Senin (2/6/2025).

Manalo menyatakan, setiap kesepakatan baru akan dirumuskan melalui dialog dan diplomasi. Tindakan ini menunjukkan bahwa Filipina selalu terbuka terhadap jalur perundingan.

"Jika ada kemungkinan, maksud saya, saya tidak ingin menutup pintu. Namun, itu tidak berarti bahwa kami harus selalu menempuh jalur tersebut," tambah dia.

1. Filipina tak menantang China

Kapal Induk Shandong milik China. (commons.wikimedia.org/By Tyg728 - Own work, CC BY-SA 4.0)

Ketegangan antara Filipina dan China terus meningkat belakangan ini. Namun, Manalo menyatakan bahwa negaranya tidak berniat menantang China.

"Yang saya harapkan adalah China melakukan manuver yang tidak terlalu agresif dan lebih kooperatif dalam menjaga Laut China Selatan agar tetap bebas dan terbuka," ujarnya.

China dan Filipina saling menuduh bulan lalu setelah terjadinya konfrontasi antara kapal mereka di perairan Laut China Selatan yang disengketakan. Insiden tersebut menjadi yang terbaru dalam pertikaian jangka panjang di jalur pelayaran strategis itu.

"Saat ini, kami tidak berniat menantang China secara militer ataupun dengan cara lain. Kami, pada kenyataannya, selalu menyatakan bahwa kami terbuka untuk berdialog," kata Manalo.

2. Filipina bakal terbitkan peta maritim baru

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di