Houthi Janji Serang Israel Lagi jika Perang Gaza Berlanjut

Jakarta, IDN Times – Kelompok Houthi Yaman memperingatkan bakal menyerang Israel jika perang di Gaza kembali berlanjut. Pemimpin kelompok tersebut, Abdel Malik Al-Houthi, mengatakan bahwa mereka selalu siap melakukan intervensi militer jika terjadi eskalasi di Gaza.
"Tangan kami sudah siap di pelatuk," katanya pada Selasa (11/2/2025), dilansir Al Jazeera.
Malik Al Houthi juga menyayangkan rencana tindakan pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Israel.
Houthi telah berpartisipasi dalam pertempuran melawan Israel, tak lama setelah perang di Gaza pecah pada 2023 lalu. Kelompok tersebut mengatakan, tindakan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.
1. Netanyahu bakal batalkan kesepakatan gencatan senjata
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengancam bahwa gencatan senjata akan dibatalkan secara total jika Hamas tak kunjung membebaskan semua sandera hingga Sabtu sore. Hamas berencana menunda pembebasan sandera lantaran Israel telah melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata.
”IDF akan siap kembali bertempur secara sengit hingga Hamas akhirnya dikalahkan," kata Netanyahu dalam sidang kabinet, Selasa, dilansir ABC News.
Peringatan itu diungkapkan tak lama setelah ancaman serupa dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Ia berjanji akan menjadikan Gaza jadi neraka jika sandera tak dibebaskan.
"Saya berbicara untuk diri saya sendiri. Israel dapat mengesampingkannya. Namun dari saya, Sabtu pukul 12, dan jika sandera tidak ada di sini, semua kekacauan akan terjadi," katanya.