Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hubungan India-China Membaik, Penerbangan dan Visa Dipermudah

ilustrasi perbatasan China dan India (pexels.com/Lara Jameson)
ilustrasi perbatasan China dan India (pexels.com/Lara Jameson)
Intinya sih...
  • India dan China membuka kembali penerbangan langsung dan mempermudah pengurusan visa untuk memperbaiki hubungan yang renggang sejak konflik perbatasan 2020.
  • Kedua negara berkomitmen untuk memperluas perdagangan dan investasi, serta menghidupkan kembali mekanisme dialog bilateral serta menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ketiga India-China untuk Pertukaran Antarwarga pada 2026.
  • India dan China sepakat memperkuat kerja sama lewat Mekanisme Tingkat Pakar untuk Sungai Lintas Batas, serta menyatakan dukungan terhadap multilateralisme dan perdagangan berbasis aturan dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai pilar utama.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – India dan China akan kembali membuka penerbangan langsung antara kedua negara. Kementerian Luar Negeri India (MEA) menyebut keputusan ini diambil untuk memperbaiki hubungan yang renggang sejak konflik perbatasan 2020. Penerbangan yang terhenti sejak pandemi COVID-19 membuat pelancong harus transit di kota lain seperti Hong Kong atau Singapura.

Dilansir Times of India, selain penerbangan, kedua negara juga memutuskan mempermudah pengurusan visa. Kebijakan ini berlaku bagi wisatawan, pelaku bisnis, media, dan pengunjung lainnya. Perdagangan perbatasan pun dibuka kembali melalui pos Lipulekh, Shipki La, dan Nathu La guna menghidupkan aktivitas ekonomi lintas batas.

1. India dan China bahas perdamaian di perbatasan

Kesepakatan tersebut muncul setelah dialog ke-24 Perwakilan Khusus tentang Masalah Perbatasan di New Delhi pada 18–19 Agustus 2025. Pertemuan itu dipimpin oleh Penasihat Keamanan Nasional India (NSA) Ajit Doval dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. Wang juga menyerahkan undangan Presiden China, Xi Jinping kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi, untuk menghadiri KTT Shanghai Cooperation Organisation (SCO) di Tianjin pada 31 Agustus–1 September 2025.

Situasi perbatasan menjadi isu utama karena ketegangan sempat memuncak pada bentrokan 2020 yang menewaskan puluhan tentara. Doval mengatakan kondisi perbatasan kini lebih tenang dan hubungan bilateral menunjukkan tren positif sejak pertemuan Modi dan Xi di Kazan, Rusia, pada Oktober 2024. Wang menilai pertemuan Kazan menjadi tonggak penting dalam arah hubungan kedua negara.

“Kemunduran yang kita alami dalam beberapa tahun terakhir tidak sesuai dengan kepentingan rakyat kedua negara kita,” kata Wang pada Selasa (19/8/2025), dikutip Indian Express.

Ia menambahkan bahwa pertemuan Kazan menunjukkan arah bagi perkembangan hubungan bilateral dan memberikan dorongan untuk penyelesaian yang tepat atas masalah perbatasan.

Dialog juga menghasilkan kesepakatan membentuk kelompok pakar di bawah Mekanisme Kerja untuk Konsultasi dan Koordinasi Urusan Perbatasan India-China (WMCC). Selain itu, dibentuk kelompok kerja baru dan mekanisme tingkat jenderal di sektor Timur dan Tengah, melengkapi mekanisme yang sudah ada di sektor Barat.

Modi menyebut kemajuan hubungan bilateral terlihat nyata, termasuk dibukanya kembali perjalanan ziarah Kailash Manasarovar.

“Senang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi. Sejak pertemuan saya dengan Presiden Xi di Kazan tahun lalu, hubungan India-Tiongkok telah membuat kemajuan yang stabil dipandu oleh rasa saling menghormati terhadap kepentingan dan sensitivitas masing-masing. Saya menantikan pertemuan kami berikutnya di Tianjin di sela-sela KTT SCO. Hubungan yang stabil, dapat diprediksi, dan konstruktif antara India dan Tiongkok akan berkontribusi secara signifikan terhadap perdamaian dan kemakmuran regional serta global,” kata Modi.

2. India dan China dorong kerja sama ekonomi

ilustrasi kesepakatan kerjasama (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi kesepakatan kerjasama (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dalam bidang ekonomi, kedua negara berjanji memperluas perdagangan dan investasi. Mereka akan menghidupkan kembali mekanisme dialog bilateral serta menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ketiga India-China untuk Pertukaran Antarwarga pada 2026.

China juga berkomitmen memenuhi kebutuhan India terkait pupuk, mineral tanah jarang, dan mesin bor terowongan. Dukungan itu dipandang penting untuk memperkuat kepentingan ekonomi bersama sekaligus menstabilkan hubungan jangka panjang.

3. India dan China bahas sungai lintas batas dan KTT global

Dilansir dari CNA, India mengungkapkan kekhawatiran terkait pembangunan bendungan raksasa China di Sungai Yarlung Zangbo di Tibet. Sungai ini mengalir ke India dan Bangladesh sebagai Sungai Brahmaputra, yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat di hilir. Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar, menekankan perlunya transparansi maksimal dalam pengelolaan sungai lintas batas itu.

Kedua negara sepakat memperkuat kerja sama lewat Mekanisme Tingkat Pakar untuk Sungai Lintas Batas. China juga berjanji berbagi data hidrologi saat darurat dengan alasan kemanusiaan.

Selain isu sungai, India dan China juga menyatakan dukungan terhadap multilateralisme dan perdagangan berbasis aturan dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai pilar utama. India memastikan kehadiran di KTT SCO di Tianjin, sementara China mendukung India sebagai tuan rumah KTT BRICS 2026. Pada tahun berikutnya, India akan memberi dukungan untuk KTT BRICS 2027 yang digelar China.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us