Hubungan Pasang Surut, Trump Kritik Zelenskyy Belum Siap Berdamai

- Zelenskyy belum siap menerima proposal perdamaian AS.
- Rusia merespons positif, tapi ada dua isu utama yang mengganjal.
- Eropa bergerak dukung Kyiv di tengah perbedaan posisi yang masih menganga.
Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy belum siap menerima proposal perdamaian yang disusun oleh Washington untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Kritik itu disampaikan setelah negosiator AS dan Ukraina merampungkan tiga hari pembicaraan di Florida.
Menurut Trump, sikap Zelenskyy membuat proses perundingan berjalan lambat, meskipun ia menyebut bahwa orang-orang dalam pemerintahan Ukraina justru menilai proposal itu positif. Komentar tersebut menambah tekanan diplomatik bagi Kyiv di tengah upaya meredakan konflik yang sudah berlangsung hampir empat tahun.
Pernyataan Trump juga muncul saat kedua negara mencoba menyempurnakan kerangka kesepakatan yang dinilai sebagian pihak masih condong menguntungkan Moskow dan belum sepenuhnya mendapat penerimaan dari pihak yang bertikai.
1. Zelenskyy dikritik Trump, Rusia kirim sinyal positif untuk berdamai

Trump mengatakan dirinya cukup kecewa dengan presiden Ukraina tersebut. “Saya agak kecewa karena Presiden Zelenskyy belum membaca proposal tersebut, itu terjadi beberapa jam yang lalu. Orang-orangnya menyukainya, tetapi dia belum,” ucapnya.
“Rusia, saya percaya, baik-baik saja dengan itu, tetapi saya tidak yakin Zelenskyy baik-baik saja dengan itu. Orang-orangnya menyukainya. Tetapi dia belum siap,” lanjut Trump, dikutip dari Euronews, Rabu (10/12/2025).
Meski demikian, Presiden Rusia Vladimir Putin belum pernah secara terbuka mendukung rencana tersebut. Pekan lalu, Putin bahkan mengatakan sejumlah bagian dari proposal Trump tidak dapat diterapkan, meski draf awalnya dinilai lebih menguntungkan Rusia.
Trump sendiri memiliki hubungan pasang-surut dengan Zelenskyy. Ia berulang kali menyebut perang sebagai pemborosan uang pembayar pajak AS dan mendorong Ukraina menyerahkan sebagian wilayah kepada Rusia demi menghentikan konflik.
Sementara itu, Zelenskyy menyampaikan ia mengadakan pembicaraan substantif melalui telepon dengan pejabat AS yang hadir dalam pembahasan di Florida. Ia menegaskan, Ukraina tetap berupaya bekerja dengan itikad baik demi mencapai perdamaian.
Rusia merespons positif strategi keamanan nasional baru pemerintahan Trump. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dokumen tersebut ‘selaras dengan visi Moskow’ dan memuat pernyataan yang menolak konfrontasi serta mendukung dialog, seraya berharap hal itu menjadi dasar kerja sama konstruktif dengan Washington.
2. Ada dua isu utama yang mengganjal

Menurut utusan Trump untuk urusan Ukraina, Keith Kellogg, upaya menuju kesepakatan kini berada pada ‘10 meter terakhir’. Ia menyebut isu yang belum terselesaikan adalah status wilayah Donbas dan keadaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia.
Rusia saat ini menguasai sebagian besar Donbas, yaitu wilayah Donetsk dan Luhansk, serta dua wilayah selatan lainnya yang dianeksasi pada 2022. PLTN Zaporizhzhia juga masih berada di bawah kendali Rusia dan membutuhkan suplai daya stabil untuk menjaga pendinginan reaktor maupun bahan bakar bekas.
Meski negosiasi berlangsung, situasi di lapangan tetap memanas. Serangan rudal, drone, dan artileri Rusia sejak Sabtu malam hingga Minggu telah menewaskan sedikitnya empat orang di wilayah Ukraina.
Di Chernihiv, seorang pria tewas akibat serangan drone. Sementara itu, serangan gabungan rudal dan drone terhadap infrastruktur di Kremenchuk menyebabkan pemadaman listrik dan air, memengaruhi salah satu kota industri penting Ukraina.
Tiga orang lainnya tewas dan 10 luka-luka akibat penembakan artileri Rusia di Kharkiv. Ukraina dan negara-negara Barat menilai Rusia mencoba melumpuhkan jaringan energi Ukraina untuk musim dingin keempat berturut-turut, sebuah strategi yang digambarkan pejabat Ukraina sebagai menjadikan musim dingin sebagai senjata.
3. Eropa bergerak dukung Kyiv

Di tengah perbedaan posisi yang masih menganga, pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman dijadwalkan bertemu Presiden Zelenskyy di London pada Senin. Pertemuan itu dinilai krusial bagi Ukraina untuk mempertahankan dukungan internasional.
Kyiv membutuhkan dukungan Barat untuk menghadapi tekanan diplomatik dari Washington maupun Moskow, terutama ketika pembahasan perdamaian berpotensi mengarah pada kompromi wilayah. Ukraina berupaya memastikan setiap kesepakatan tidak mengorbankan kedaulatan.
Sementara itu, Kellogg, yang akan meninggalkan jabatannya Januari mendatang, tidak hadir dalam pembahasan Florida. Ketidakhadiran ini memunculkan spekulasi bahwa dinamika politik domestik AS turut memengaruhi jalannya negosiasi.
Dengan serangan yang terus berlangsung dan kebuntuan isu kunci, masa depan proposal perdamaian AS masih belum jelas. Ukraina menuntut pemulihan wilayah, Rusia ingin mempertahankan pendudukannya, sementara Trump berupaya memperkuat posisi diplomatiknya menjelang tahun politik penting di AS.


















