BioNTech Minta Persetujuan Eropa untuk Vaksinasi Anak-anak

BioNTech pada awal April melakukan hal serupa di AS

Berlin, IDN Times - Perusahaan farmasi asal Jerman, BioNTech, pada hari Kamis, 29 April dikabarkan sedang mempersiapkan vaksin, yang dikembangkan dengan Pfizer untuk anak-anak Eropa berusia 12 hingga 15 tahun. Vaksin untuk anak usia 12 sampai 15 tahun di Eropa diharapkan akan tersedia pada bulan Juni.

Ugur Sahin, CEO BioNTech menyampaikan bahwa perusahaan telah mengajukan permohonan persetujuan darurat vaksin untuk kelompok usia tersebut di AS pada awal April, dan Rabu depan akan siap untuk mengajukan permohonan persetujuan ke European Medicines Agency.

1. BioNTech juga sedang menguji vaksin untuk bayi

Melansir dari The Guardian, Vaksin buatan BioNTech dan Pfizer telah disetujui di AS dan UE untuk mereka yang berusia 16 tahun ke atas, dan mereka kini sedang bersiap untuk usia yang lebih muda. Kedua perusahaan farmasi itu dalam hasil studinya melaporkan bahwa respon antibodi yang tinggi dari vaksin di antara anak usia 12 hingga 15 tahun. Peserta mentolerir vaksin dengan baik dan menawarkan perlindungan 100 persen terhadap virus.

Mereka juga sedang menguji vaksin untuk bayi dan anak-anak berusia enam bulan hingga lima tahun. “Pada bulan Juli kami dapat mengharapkan hasil untuk anak usia lima hingga 12 tahun, dan pada bulan September untuk anak-anak yang lebih kecil. Evaluasi memakan waktu sekitar empat hingga enam minggu. Jika semuanya berjalan dengan baik, selama datanya telah dianalisis hingga saat itu, kami akan dapat mengajukan permohonan persetujuan vaksin untuk semua anak dalam kelompok usia ini di berbagai negara," kata Ugur Sahin dalam wawancara yang dia sampaikan ke surat kabar Jerman.

Sahin berharap bahwa Eropa akan mencapai kekebalan kawanan paling lambat Juli, atau Agustus. Tetapi dia juga menekankan bahwa Eropa hanya aman selama seluruh dunia mengendalikan virus. Khasiat vaksin buatan BioNTech dan Pfizer sejauh ini telah diujicobakan pada total 30 varian, termasuk varian India B1617, dan hasilnya positif di setiap kasus.

Sahin menyampaikan bahwa mereka yang telah divaksinasi dua dosis akan membutuhkan suntikan penguat ketiga, sekitar sembilan hingga 12 bulan setelah yang pertama. Setelah itu, satu kali suntikan tahunan akan diperlukan.

2. Untuk melawan COVID-19 anak-anak perlu divaksin

BioNTech Minta Persetujuan Eropa untuk Vaksinasi Anak-anakPara ahli berpendapat bahwa untuk melawan COVID-19 semua orang harus divaksin, termasuk anak-anak. Sumber:unsplash.com/Larm Rmah

Melansir dari Euro News, anak-anak dari segala usia rentan terhadap dan dapat menularkan COVID-19, menurut data pengawasan dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa,  menunjukkan mereka yang berusia antara 1-18 tahun memiliki tingkat rawat inap yang lebih rendah, rawat inap yang parah, dan kematian, dibandingkan semua kelompok usia lainnya.

Badan pencegahan itu juga menyampaikan bahwa anak-anak yang lebih muda juga tampaknya kurang rentan terhadap infeksi, dan ketika terinfeksi, lebih jarang menyebabkan penularan dibandingkan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.

Namun, para ahli telah menyampaikan bahwa untuk membuat dunia aman dari COVID-19, setiap orang harus divaksinasi, termasuk anak-anak.

"Penyakit serius jarang terjadi, tetapi dijelaskan dengan baik; ini termasuk kondisi peradangan dan berpotensi mematikan Multisystem Inflammatory Syndrome pada Anak-anak (MIS-C). Sekitar 1 dari 3.500 kasus anak mengakibatkan kematian, dibandingkan dengan angka 1 dari 60 untuk orang dewasa."

Anita Shet, Direktur Kesehatan Anak, Pusat Akses Vaksin Internasional mengatakan pada bulan Maret. "Untuk kembali ke keadaan normal, kami juga membutuhkan orang dewasa yang divaksinasi, langkah-langkah keamanan berkelanjutan, pembukaan kembali sekolah yang aman, akses ke semua vaksin yang direkomendasikan, dan yang terpenting, jalur yang ketat untuk mengidentifikasi vaksin COVID-19 yang benar-benar aman untuk anak-anak."

Baca Juga: Ledakan COVID-19 India, Vaksinasi di Jateng Tersendat, Obat Tertahan

3. Mengembangkan vaksin yang bisa disimpan di pembeku standar

BioNTech Minta Persetujuan Eropa untuk Vaksinasi Anak-anakMitra BioNTech yaitu Pfizer pekan lalu menyampaikan sedang mengembangkan vaksin Comirnaty yang bisa disimpan dalam freezer standar. Sumber:unsplash.com/ National Cancer Institute

Melansir dari DW, vaksin Comirnaty dari hasil kolaborasi BioNTech dan Pfizer menggunakan teknologi pengantar RNA baru, yang bertujuan memprogram sel untuk menghasilkan kekebalan terhadap virus. Versi vaksin saat ini yang digunakan pada orang dewasa harus disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius (minus 94 derajat Fahrenheit). Ini telah membatasi distribusinya ke pusat vaksinasi yang dilengkapi secara khusus.

Untuk menpercepat distribusi vaksin pekan lalu Pfizer menyampaikan bahwa mereka sedang merencanakan versi terbaru Comirnaty yang dapat disimpan dalam pembeku standar dan diencerkan serta siap digunakan.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Bisa Lindungi Anak? Ini Faktanya!

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya