Ini Jurus Indonesia Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan HAM PBB

03 Okt 2023, 17:25 WIB

Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Swiss, Febrian Ruddyard (tengah). (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Indonesia kembali mencalonkan diri sebagai Anggota Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan HAM PBB) periode 2024-2026.

Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Swiss, Febrian Ruddyard, menuturkan bahwa pemilihan Anggota Dewan HAM PBB ini akan digelar di New York, Amerika Serikat (AS) pada 10 Oktober 2023.

“Jika terpilih, Indonesia akan menjadi anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2024-2026, untuk keenam kalinya. Ini merupakan wujud komitmen Indonesia untuk terus aktif di berbagai forum multilateral, termasuk dalam isu mempromosikan HAM dalam kerangka nasional, regional dan global,” kata Febri, dalam jumpa pers daring, Selasa (3/10/2023).

1. Tonjolkan ASEAN dalam isu HAM

Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Swiss, Febryan Ruddyard. (IDN Times/Sonya Michaella)

Dalam kampanye pencalonan ini, Indonesia juga membawa serta ASEAN yang memiliki mekanisme untuk menangani isu HAM, yakni ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights atau AICHR.

“Kita termasuk sangat cukup bangga bahwa ASEAN memiliki mekanisme regional untuk Dewan HAM yang cukup maju. Mereka mengadakan pertemuan, mereka juga ada anggota dan sudah ada anggota yang independen, kemudian mengadakan pertemuan reguler untuk membahas hal-hal sensitif di antara negara anggota ASEAN,” ujar Febri lagi.

2. Indonesia lakukan 45 pertemuan bilateral selama High Level Week

Suasana pertemuan anggota Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada 21 Juli 2020. (Facebook.com/UN Human Rights Council)

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi melakukan 45 pertemuan bilateral kala menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York pekan lalu. Pertemuan itu digeber supaya Indonesia lolos jadi anggota Dewan HAM PBB.

“Kita gunakan (pertemuan) untuk mendapatkan dukungan bagi kandidasi Indonesia di Dewan HAM dan keanggotaan Indonesia di OECD. Respons semuanya untuk kandidasi Indonesia sangat positif,” kata Retno, kala itu.