Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Tambah Pasukan di Perbatasan Yordania, Buat Apa?

pasukan Israel di perbatasan Suriah. (Israel Defense Forces, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)
pasukan Israel di perbatasan Suriah. (Israel Defense Forces, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Divisi 96 "Gilead" dibentuk secara kilat untuk menjaga perbatasan Yordania.
  • Israel menuduh Iran berupaya merusak stabilitas Yordania dengan meningkatkan kekuatan mereka di perbatasan timur.
  • Pemerintah Israel menginvestasikan jutaan dolar AS untuk merehabilitasi pos-pos militer yang lama terbengkalai dan memperkuat kehadiran sipil di dekat perbatasan Yordania.

Jakarta, IDN Times - Militer Israel (IDF) mengerahkan divisi tempur baru untuk menjaga perbatasan panjangnya dengan Yordania. Pengerahan ini merupakan respons atas meningkatnya ancaman dari Iran.

Menurut laporan media lokal, Israel menuduh Iran berupaya merusak stabilitas Yordania untuk mengubahnya menjadi front serangan baru. Kebijakan ini menyusul perang 12 hari antara Israel dan Iran yang berakhir dengan gencatan senjata pada 23 Juni, dilansir New Arab pada Minggu (29/6/2025).

Unit baru yang dinamai Divisi 96 "Gilead" ini dibentuk secara kilat hanya dalam waktu 48 jam setelah konflik dengan Iran meletus. Pembentukannya dipercepat dari jadwal semula yang direncanakan pada 1 Agustus, dilansir Times of Israel.

1. Divisi baru dibentuk saat konflik dengan Iran

Divisi 96 nantinya akan bertanggung jawab atas seluruh sektor perbatasan Yordania, mulai dari perbatasan tiga negara di utara hingga Bandara Ramon di selatan. Kehadirannya menjadi bagian dari upaya IDF untuk menggandakan kekuatan mereka di perbatasan timur untuk berbagai misi.

Divisi ini telah menyelesaikan latihan skala besar pertamanya yang menyimulasikan berbagai skenario tempur dan respons darurat. Latihan tersebut juga melibatkan kerja sama dengan berbagai badan keamanan dan otoritas lokal.

Kepala Komando Pusat IDF, Mayor Jenderal Avi Bluth, menyatakan bahwa perang terbaru dengan Iran menjadi momentum yang tepat untuk pengerahan ini.

"Ada peluang besar saat ini, juga ada motivasi yang sangat besar dari orang-orang di dinas reguler, dinas tetap, dan cadangan, dengan kemampuan yang sangat tinggi," tuturnya, dikutip dari JNS pada Minggu (29/6/2025).

2. Israel tuduh Iran berniat jadikan Yordania proksi barunya

Perbatasan Israel dengan Yordania merupakan yang terpanjang, membentang sekitar 320 kilometer dan secara historis relatif tenang di bawah perjanjian damai. Namun, peningkatan upaya penyelundupan senjata dan serangan lintas batas baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran keamanan bagi Israel.

Militer Israel meyakini bahwa perbatasan timur akan menjadi sumber ancaman keamanan utama di tahun-tahun mendatang. Iran diduga akan berusaha untuk mengubah Yordania menjadi basis baru bagi kekuatan proksi mereka.

Sebagai lapisan pertahanan tambahan, IDF juga akan memperkenalkan unit pertahanan regional baru bernama "Brigade David". Unit ini akan bertugas memperkuat keamanan di wilayah Israel serta di beberapa area Tepi Barat.

3. Israel juga tingkatkan kehadiran sipil di perbatasan Yordania

ilustrasi bendera Israel. (unsplash.com/Taylor Brandon)

Untuk mendukung kehadiran militer, pemerintah Israel menginvestasikan jutaan dolar AS untuk merehabilitasi pos-pos militer yang lama terbengkalai. Selain itu, proyek besar pembangunan pagar keamanan di sepanjang perbatasan Yordania juga terus berjalan.

Selain penempatan militer, Israel juga berencana meningkatkan kehadiran sipil di dekat perbatasan. Rencana tersebut mencakup pembangunan kota baru dan beberapa komunitas tambahan untuk memperkuat area tersebut.

Langkah-langkah ini menyusul perang 12 hari yang dimulai pada 13 Juni lalu. Konflik tersebut dilaporkan menewaskan lebih dari 600 orang di Iran dan 29 orang di Israel. Bluth juga memuji kesiapan pasukannya dalam merespons ketegangan.

"Anda semua memahami gawatnya situasi, Anda juga memahami kebutuhan operasional, dan Anda menjalankannya dengan sangat baik," katanya kepada para tentara Israel.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us