Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Italia Tingkatkan Keamanan Dalam Negeri Usai Teror di Rusia

ilustrasi kota Italia (unsplash.com/Daniel Sharp)
ilustrasi kota Italia (unsplash.com/Daniel Sharp)

Jakarta, IDN Times - Italia mengikuti langkah Prancis untuk meningkatkan keamanan di negaranya menyusul penembakan massal di gedung konser di Moskow, yang menewaskan 137 orang.

Dalam pertemuan pada pada Senin (25/3/2024), dewan keamanan nasional memutuskan untuk meningkatkan keamanan di sekitar perayaan Pekan Suci menjelang hari Paskah akhir pekan ini.

"Pengawasan dan pemeriksaan akan ditingkatkan, dengan memberikan perhatian terbesar pada tempat-tempat berkumpul dan transit orang terbesar, serta target-target sensitif,” kata Kementerian Dalam Negeri Italia, dikutip dari Associated Press.

Adapun Paus Fransiskus memiliki jadwal acara yang padat di Roma dan di Vatikan menjelang Minggu Paskah.

1. Prancis tingkatkan keamanan penuh pada Minggu

Prancis pada Minggu (24/3/2024) telah meningkatkan kewaspadaan keamanannya ke tingkat tertinggi. Hal ini memungkinkan dilakukannya langkah-langkah keamanan yang luar biasa, termasuk peningkatan patroli angkatan bersenjata di tempat-tempat umum.

Prancis sendiri sudah bersiaga tinggi menjelang Olimpiade dan Paralimpiade Paris tahun ini.

Di Jerman, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Cornelius Funke mengatakan bahwa ancaman dari ekstremis Islam tetap tinggi, namun penilaian risiko oleh pihak berwenang sejauh ini tidak berubah akibat serangan Moskow.

Di Serbia, petugas polisi rahasia dengan senapan mesin terlihat berpatroli di jalan-jalan Beograd pada akhir pekan. Presiden Aleksandar Vucic mengatakan bahwa mereka dan polisi berpakaian sipil akan memantau tempat-tempat olahraga dan pusat perbelanjaan di ibu kota. Tindakan tersebut dikritik oleh penentang Vucic karena dianggap tidak perlu dan dapat menakut-nakuti masyarakat

2. Klaim ISIS atas serangan Moskow didukung Barat

Pada Jumat (22/3/2024) malam, empat pria menyerbu Balai Kota Crocus dan melepaskan tembakan ke arah para pengunjung sebelum band rock, Picnic, membawakan lagu hitsnya "Afraid of Nothing". Sedikitnya 137 orang tewas dan 140 lainnya luka-luka.

Afiliasi dari kelompok Negara Islam (ISIS), ISIS-K, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Klaim ini juga dikonfirmasi oleh Amerika Serikat (AS) dan pejabat Barat lainnya. Afiliasi itu disebut telah berulang kali melakukan serangan di Afghanistan sejak Taliban merebut kekuasaan pada 2021.

Menurut Funke dari Kementerian Dalam Negeri Jerman, ISIS-K merupakan afiliasi ISIS yang paling agresif saat ini. Otoritas Jerman telah mengaitkan kelompok tersebut dengan tiga dugaan plot serangan sejak Juli.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Paris memiliki informasi intelijen yang menunjukkan keterlibatan ISIS dalam serangan di Moskow. Kelompok militan tersebut juga diyakini terlibat dalam beberapa upaya serangan di Prancis dalam beberapa bulan terakhir di Prancis.

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin belum secara terbuka mengumumkan keterkaitan antara ISIS dan para pelaku, yang menurutnya berusaha melarikan diri ke Ukraina. Ia mengatakan bahwa beberapa orang di Ukraina telah siap untuk membantu pelaku bersenjata di seberang perbatasan.

Kiev sendiri telah membantah bahwa mereka terlibat dalam serangan itu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Putin sengaja mengalihkan kesalahan atas serangan di gedung konser tersebut ke negaranya.

3. Sekitar 11 orang telah ditahan, termasuk 4 pria bersenjata

Putin mengatakan bahwa 11 orang telah ditahan, termasuk empat pria bersenjata yang beusaha menuju wilayah Bryansk, sekitar 340 km barat daya Moskow, untuk menyelinap melintasi perbatasan menuju Ukraina.

Dalam video yang beredar di media sosial, tiga orang digiring oleh polisi ke pengadilan Moskow. Sementara orang keempat menggunakan kursi roda. Wajah mereka terlihat babak belur. 

Keempat pria tersebut diidentifikasi sebagai Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Muodali Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni dan Muhammadsobir Fayzov. Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa mereka merupakan warga negara Tajikistan. Semuanya didakwa melakukan tindakan terorisme

Dalam pernyataan di Telegram, pengadilan mengatakan bahwa Mirzoyev telah mengakui kesalahannya sepenuhnya, dan Rachabalizoda juga mengaku bersalah. Mereka akan ditahan sebelum persidangan hingga 22 Mei, dikutip BBC.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us