Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Karena Gambar Palsu di Twitter, Australia Tuntut Tiongkok Minta Maaf

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, saat akan menggelar diskusi dengan para pemimpin negara Eropa pada tanggal 10 November 2020 lalu. (Twitter.com/ScottMorrisonMP)
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, saat akan menggelar diskusi dengan para pemimpin negara Eropa pada tanggal 10 November 2020 lalu. (Twitter.com/ScottMorrisonMP)

Canberra, IDN Times - Pemerintah Australia menuntut Tiongkok untuk meminta maaf atas gambar yang ditampilkan oleh pemerintah Tiongkok lewat cuitannya di media sosial Twitter. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menilai cara ini merupakan cara yang paling menjijikkan. Bagaimana awal ceritanya?

1. Tiongkok menuding pasukan militer Australia telah membunuh seorang anak di Afghanistan

Dilansir dari BBC, Australia meminta Tiongkok untuk segera meminta maaf terkait postingan yang dibuatnya melalui media sosial Twitter dengan menuding pasukan militer Afghanistan telah membunuh 1 orang anak di Afghanistan. Cuitan itu muncul karena hubungan antara Australia dengan Tiongkok sedang mengalami ketegangan politik. Pada awal bulan November 2020 lalu, sebuah laporan menemukan bahwa sebanyak 25 tentara Australia diketahui telah membunuh 39 warga sipil di Afghanistan antara tahun 2009 hingga 2013 lalu.

Morrison juga tak lupa mengingatkan Tiongkok bahwa saat ini negara-negara lain di seluruh dunia sedang mengawasi tindakannya terhadap Australia. Hubungan bilateral antara kedua negara ini diketahui cepat memburuk pada tahun ini setelah Australia memimpin seruan untuk menyelidiki asal-usul virus COVID-19 dan diskusi yang sedang berlangsung tentang dugaan campur tangan Tiongkok dalam urusan Australia. 

2. Pihak Kementerian Luar Negeri Tiongkok justru menolak untuk meminta maaf kepada Australia

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, setelah mendengar kabar keterlibatan Australia yang menewaskan para warga sipil di Afghanistan. (Twitter.com/zlj517)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, setelah mendengar kabar keterlibatan Australia yang menewaskan para warga sipil di Afghanistan. (Twitter.com/zlj517)

Pihak Kementerian Luar Negeri Tiongkok belum lama ini menolak untuk meminta maaf kepada Australia atas cuitan yang dibuatnya dan pihaknya justru bersikeras untuk meminta Australia untuk meminta maaf kepada Afghanistan atas perbuatan yang dilakukannya. Cuitan yang dibuat oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, menyita perhatian baru-baru ini atas cuitan yang dibuatnya pada hari Senin, 30 November 2020, pagi waktu setempat.

Pada konferensi pers yang digelar rutin hari ini, Zhao Lijian justru memilih tidak hadir dan Direktur Departemen Informasi Kementerian Tiongkok, Hua Chunying, justru menggandakan cuitan yang dibuat Zhao Lijian. Hua mengatakan para pasukan militer Australia telah melakukan "kejahatan serius" dengan merinci beberapa temuan yang lebih gamblang sehingga membuatnya untuk meminta Australia meminta maaf. 

3. Tiongkok sebelumnya menghentikan impor daging sapi dari Australia

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, saat sedang mengerjakan tugas kenegaraan. (Twitter.com/ScottMorrisonMP)
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, saat sedang mengerjakan tugas kenegaraan. (Twitter.com/ScottMorrisonMP)

Beberapa minggu lalu, Tiongkok telah menghentikan impor daging sapi, anggur dan jelai dari Australia dan Tiongkok sendiri telah memberlakukan serangkaian pukulan telak di bidang ekonomi Australia. Bahkan, Australia menggambarkan Tiongkok sebagai pemaksaan ekonomi. Tak hanya itu saja, Kedutaan Besar Tiongkok di Australia mengedarkan daftar rincian ke media lokal yang menguraikan 14 bidang kebijakan di mana mereka mengatakan Australia telah bertindak dengan cara yang memperburuk hubungan kedua negara.

Tak hanya itu saja, Australia juga telah memblokir beberapa proyek investasi Tiongkok dengan melarang perusahaan teknologi Tiongkok, Huawei, dari tender 5G dan campur tangan yang tak henti-hentinya dalam urusan internal Tiongkok. Australia sendiri mengatakan tidak akan mengubah posisi kebijakannya. Inilah yang membuat awal mula hubungan kedua negara memburuk hingga saat ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Christ Bastian Waruwu
EditorChrist Bastian Waruwu
Follow Us