Kerusuhan Penjara di Cuenca, Ekuador, 20 Napi Tewas

05 Apr 2022, 17:10 WIB

Polisi yang diterjunkan untuk mengatasi kerusuhan penjara El Turi, Cuenca, Ekuador pada Senin (4/3/2022). (twitter.com/CarrilloRosero)

Jakarta, IDN Times - Kerusuhan antar narapidana penjara kembali terjadi di Ekuador pada Minggu (3/4/2022). Insiden kali ini terjadi di penjara El Turi yang berlokasi di Kota Cuenca yang diduga akibat perseteruan antar geng kriminal untuk mengontrol penuh kekuasaan di penjara tersebut.

Sepanjang tahun 2021, kasus kerusuhan penjara di Ekuador sudah berulang kali terjadi dan mengakibatkan lebih dari 320 narapidana tewas. Bahkan, pada September lalu, sebanyak 118 tahanan tewas setelah terlibat bentrokan berdarah di dalam penjara Litoral, Guayaquil.

Pada Oktober lalu, Presiden Guillermo Lasso sudah mengumumkan darurat militer di tengah maraknya kasus kekerasan dan pembunuhan di jalanan maupun di dalam penjara. Pasalnya, Ekuador kini menjadi negara penting dalam penyelundupan narkoba ke berbagai negara.

1. Sekitar 20 narapidana tewas akibat bentrokan di dalam penjara

Bentrokan di dalam penjara El Turi ini telah mengakibatkan sekitar 20 orang tewas pada Senin (4/4/2022). Pasalnya, para narapidana yang diduga merupakan anggota geng kriminal diketahui memiliki sejumlah senjata mematikan, berupa pistol dan pisau meski di dalam penjara.

Menurut keterangan dari Mendagri Patricio Carillo, terdapat lima orang korban yang dimutilasi dan satu orang yang digantung, beserta satu orang yang diracun. Selain 20 orang tewas, terdapat setidaknya 11 orang yang mengalami luka serius dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Dilansir CNN, Jenderal Carlos Cabrera selaku komandan dari Polisi Nasional Ekuador mengatakan bila 19 korban jiwa tewas di tempat akibat aksi kekerasan. Sedangkan salah satu korban tewas diketahui akibat menelan bahan kimia beracun.

2. Sebanyak 1.000 aparat keamanan dikerahkan ke dalam penjara

Dilaporkan Associated Press, warga yang bertempat tinggal di sekitar wilayah penjara mengaku mendengar suara teriakan dan tembakan senapan. Hal itu membuat otoritas menerjunkan 1.000 aparat kepolisian dan personel militer ke dalam penjara untuk menstabilkan situasi.

Di sisi lain, Castillo juga mengatakan bila pemimpin organisasi kriminal yang ada di balik kerusuhan ini sudah berhasil diidentifikasi dan akan diberikan hukuman, bahkan seluruh fasilitas yang didapat akan dicabut. Ia juga menegaskan bila Ekuador akan menghentikan kasus kekerasan dan tidak akan membiarkan kasus ini terjadi lagi.

Pada November lalu, Presiden Guillermo Lasso memaksa bahwa pemerintahannya akan berkuasa dan mengontrol sepenuhnya kondisi dalam penjara. Bahkan, ia juga menegaskan akan menghalau dan mencegah arus penyelundupan narkoba yang berujung pada kekerasan di Ekuador, dikutip dari BBC.

3. Ekuador menjadi negara transit utama perdagangan narkoba dari Amerika Selatan

Pelabuhan Guayaquil di Ekuador. (twitter.com/portwingsnews)

Ekuador saat ini menjadi negara kunci transit perdagangan narkoba dari Amerika Selatan ke Amerika Serikat dan Asia. Maka dari itu, beberapa geng kriminal lokal, seperti Los Choneros dan beberapa geng kriminal lain terus bertikai untuk menguasai perdagangan narkoba di Ekuador.

Selain terlibat peperangan di jalanan Ekuador, anggota geng kriminal di dalam penjara juga berusaha untuk menguasai sejumlah penjara. Hal ini setelah banyaknya anggota geng kriminal yang ditahan dan mereka masih dapat menjalankan bisnisnya dari dalam jeruji tahanan.

Penjara di Ekuador diketahui telah mengalami kelebihan kapasitas, bahkan penjara Litoral yang kerap menjadi ajang bentrokan memiliki kapasitas 9.000 narapidana. Padahal penjara di Guayaquil itu sebenarnya hanya diperuntukkan bagi 5.000 narapidana.

Akibat hal itu, otoritas mengatakan bahwa ribuan narapidana, termasuk orang tua, perempuan dan orang disabilitas dibebaskan untuk memperlongar kapasitas tahanan yang penuh sesak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.